Karya: Engel Manehat
Editor: Silivester Kiik
Bila aku hanya sebatas angin lalumu
Mengapa menjanjikanku tentang kisah masa depan?
Mengapa mendidikku tentang makna hembusan sebuah kenyamanan?
Sedang relungmu kian bergentayang dalam kesibukan benakku
Menari berputar menggapai sisi kemenangan
Jangan jadikanku tempat meredam luka amarahmu
Setelah itu menghilang tanpa pamitan
Melancong tanpa arah
Lalu terjebak dalam jurang penyesalan
Perlahan mematikan jiwa pelita yang bergaung menjadi redup
Kesadaranmu telah jatuh dalam tirai kemunafikanmu
Termakan kegelapan malam tak berbintang
Lalu meninggalkan bayang-bayangmu yang semakin buram
Dan perlahan sirna bersama sang waktu
Namun ada pertobatan hati untuk kembali mengisi lembaran baru
Jika hati mengalirkan derasnya harapan kesetiaan
Untuk berpadu pada satu rangkulan
Dan kita tak lagi mengenggam rindu ini sendirian
Saling menuntun menembusi segala dimensi
Tentang cinta jangan lagi layu
Namun mekar untuk berjanji dalam satu ikatan
Aku doa bagimu dan kamu ayat-ayat indahnya
...
Debubot, 20 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H