Mohon tunggu...
Silivester Kiik
Silivester Kiik Mohon Tunggu... Guru - Founder Sahabat Pena Likurai

Hidup hanya sepenggal cerita tentang perjuangan, sekelumit jejak-jejak kaki di bumi, aku, kamu, dan mimpi kita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta Bayang-bayang Buram

20 Maret 2019   20:40 Diperbarui: 23 Maret 2019   09:52 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya: Engel Manehat

Editor: Silivester Kiik

Bila aku hanya sebatas angin lalumu
Mengapa menjanjikanku tentang kisah masa depan?
Mengapa mendidikku tentang makna hembusan sebuah kenyamanan?
Sedang relungmu kian bergentayang dalam kesibukan benakku
Menari berputar menggapai sisi kemenangan

Jangan jadikanku tempat meredam luka amarahmu
Setelah itu menghilang tanpa pamitan
Melancong tanpa arah
Lalu terjebak dalam jurang penyesalan
Perlahan mematikan jiwa pelita yang bergaung menjadi redup

Kesadaranmu telah jatuh dalam tirai kemunafikanmu
Termakan kegelapan malam tak berbintang
Lalu meninggalkan bayang-bayangmu yang semakin buram
Dan perlahan sirna bersama sang waktu

Namun ada pertobatan hati untuk kembali mengisi lembaran baru
Jika hati mengalirkan derasnya harapan kesetiaan
Untuk berpadu pada satu rangkulan
Dan kita tak lagi mengenggam rindu ini sendirian

Saling menuntun menembusi segala dimensi
Tentang cinta jangan lagi layu
Namun mekar untuk berjanji dalam satu ikatan
Aku doa bagimu dan kamu ayat-ayat indahnya

...

Debubot, 20 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun