Mohon tunggu...
Sylfi CarmeliaDewi
Sylfi CarmeliaDewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Uniiversitas Muhammadiyah Surakarta

Tertarik dengan ilmu kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mentimun (Cucumis Sativus) Sebagai Olahan Sehat

21 Januari 2024   23:16 Diperbarui: 21 Januari 2024   23:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mentimun berasal dari keluarga tumbuhan Cucurbitaceae dan memiliki nama ilmiah Cucumis Sativus L. Ini adalah tanaman herbal tahunan yang tumbuh dengan merambat. Mentimun memiliki sulur-sulur yang berbentuk spiral, batang segitiga dengan bulu halus, dan berwarna hijau. Daunnya berbentuk jantung, ujungnya runcing, dan tepinya bergigi, dengan tangkai panjang. Buahnya berbentuk bulat memanjang dengan panjang sekitar 10-20 cm dan mengandung banyak cairan. 

Buah mentimun muda memiliki warna hijau berlilin, sedangkan buah yang sudah matang berubah menjadi kuning kotor. Buah ini mengandung banyak biji bulat berwarna putih. Mentimun mengandung berbagai zat seperti kukurbitasin, flavonoid, polifenol, asam malonat, dan serat. 

Kandungan vitamin E terdapat pada biji mentimun, sedangkan kandungan kukurbitasin dan stigmasterol terdapat pada daun mentimun.  Panas dalam dan peningkatan stamina dapat diobati dengan cara mengonsumsi mentimun mentah yang segar. Salah satu kandungan yang memiliki khasiat antikanker yaitu kukurbitasin.

Mentimun (Cucumis Sativus) sebagai olahan puding sehat. Menurut saya penggunaan mentimun dalam olahan puding bertujuan untuk menciptakan pilihan camilan yang lebih sehat dengan memanfaatkan manfaat kesehatan mentimun, seperti asupan gizi yang baik, kandungan kalium, fosfor, dan vitamin, sehingga dapat memberikan alternatif camilan yang lebih bergizi bagi masyarakat. Mentimun mengandung berbagai nutrisi penting, seperti kalium, fosfor, dan vitamin B kompleks, yang merupakan komponen gizi yang diperlukan oleh tubuh (Safitri, 2021). 

Penelitian yang dilakukan oleh Yesasnizar dan Ilham (2023) menemukan bahwa jumlah mentimun yang ditambahkan ke dalam puding memengaruhi kandungan kalium dan fosfor. Semakin banyak mentimun yang ditambahkan, semakin tinggi kadar mineral-mineral ini dalam puding. Puding mentimun juga meningkatkan daya tarik sensorik. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan mentimun dalam pudding dapat menciptakan pilihan camilan yang lebih sehat dan lebih menarik.

Menurut saya, konsumsi jus mentimun berpengaruh terhadap indikator diabetes dan profil lipid pada wanita dengan diabetes tipe 2. Tipe ini merupakan satu dari berbagai macam diabetes yang ditandai oleh kurangnya produksi insulin yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh atau resistensi terhadap insulin yang diproduksi. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengendalian kadar hemoglobin glikosilasi dan perbaikan profil lipid dapat memiliki dampak positif terhadap hasil diabetes. 

Penelitian yang dilakukan oleh Lotfi, dkk (2023) mendapatkan bahwa mengonsumsi jus mentimun selama delapan minggu secara rutin dapat mengurangi indikator diabetes (FBS dan HbA1c) serta profil lipid (TC, TG, LDL), sementara HDL meningkat secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumsi jus mentimun dapat menjadi sebagai salah satu cara dalam mengurangi diabetes tipe 2 yang dapat membantu dalam pengendalian gula darah dan perbaikan profil lipid.

Pengobatan dengan jus mentimun memiliki efek dalam menurunkan "tekanan darah sistolik dan diastolik". Darah yang memiliki tekanan melebihi 140/90 mmHg disebut sebagai penyakit hipertensi. Sebagai akibat dari potensinya untuk menyebabkan gagal jantung atau stroke, hipertensi adalah penyebab kematian terbesar kedua di Indonesia. 

Mentimun memiliki efek diuretik yang cukup kuat, oleh karena itu terapi non-farmakologis dengan mentimun dapat menjadi pengobatan alternatif untuk hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Anita (2021) menemukan bahwa mentimun mengandung kalsium dan air dalam jumlah tinggi, berperan dalam mengurangi tekanan darah. 

Tekanan darah sistolik maupun diastolik penurunan yang signifikan dalam tekanan darah, baik sebelum maupun setelah intervensi, tercatat berdasarkan hasil tes tekanan darah. Reduksi "tekanan darah sistolik dan diastolik" setelah intervensi menunjukkan tingkat signifikansi yang relatif rendah ( = 0,025) berdasarkan uji statistik peringkat bertanda Wilcoxon. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jus mentimun efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada pasien hipertensi esensial lanjut usia

Mengkonsumsi mentimun dapat meningkatkan pH air liur di dalam mulut, yang dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut. Menurut pandangan saya, beberapa faktor seperti kebiasaan makan, rutinitas menyikat gigi, tindakan pembersihan karang gigi, penanganan gigi berlubang, dan eliminasi partikel makanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang. Hal ini dapat membantu menghentikan perkembangan kerusakan gigi yang lebih parah dan masalah kesehatan mulut lainnya (Ryzanur.A dkk, 2022). 

Hasil penelitian Setiawan, dkk (2023) menunjukkan bahwa pH saliva sebelum mengonsumsi buah mentimun adalah netral (6,5), dan setelah memakan mentimun, pH saliva akan naik menjadi 6,6. Selisih antara pH saliva sebelum dan setelah konsumsi buah mentimun adalah sebesar 1. 

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pH saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi buah mentimun, dengan nilai p-value yang kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa konsumsi buah mentimun dapat meningkatkan pH saliva dalam rongga mulut. Hal ini menunjukkan bahwa buah mentimun memiliki manfaat dalam merawat kesehatan gigi dan gusi pada mulut.

Gabungan jus mentimun dan tomat dapat dijadikan sebagai terapeutik untuk menurunkan tekanan darah pada individu yang kegemukan dan obesitas. Menurut saya, dibandingkan dengan makanan lain yang tinggi kalium dan magnesium, seperti pisang, belimbing, semangka, dan pepaya, mentimun dan tomat rendah energi, karbohidrat, dan gula. 

Karena itu, tomat dan mentimun merupakan pilihan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih atau bisa disebut dengan obesitas untuk makan dalam jumlah yang lebih besar. Ilma dan Wirawanni (2015) melakukan penelitian dengan subjek 38 mahasiswi dari Universitas Diponegoro yang memiliki "tekanan darah sistolik 120 mmHg dan tekanan darah diastolik 80 mmHg", kemudian dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori kontrol dan kategori intervensi. Kategori intervensi mengonsumsi 100 gram jus mentimun maupun tomat selama tujuh hari sebanyak 200 ml/hari. 

Penelitian menemukan bahwa terjadi penurunan yang signifikan dalam tekanan darah sistolik maupun diastolik, dengan penurunan yaitu 17,849,09 mmHg (p=0,000) dan 11,344,02 mmHg (p=0,000), masing-masing. Sebaliknya, pada kategori kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam "tekanan darah sistolik dan diastolik". Penelitian ini menunjukkan bahwa memberikan jus mentimun dan tomat kepada wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas sehingga dapat membuat tekanan darah sistolik maupun diastolik turun dalam jangka waktu 7 hari.

Daftar Pustaka

Ilma, A. D., dan Wirawanni, Y. 2015. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Dan Tomat Terhadap Tekanan Darah Perempuan Overweight Dan Obesitas. Journal of Nutrition College, Volume 4, No. 2, 281-287.

Wibowo, M. A., dan Anita, D. C. 2021. Cucumber Juice Treatment to the Decrease of Systolic and Diastolic Blood Pressure. P J M H S, Vol. 15, No. 3, 1137-1140.

Lotfi, M., Behpoor, N., Rahimi, M. A., & Jafari, A. 2023. Separate and Combined Effects of Resistance Training and Cucumber (Cucumis sativus) Juice Consumption on the Diabetic Indicators and Lipid Profile in Women with Type 2 Diabetes. Kermanshah Univ Med Sci, 27(2), 1-8.

Setiawan, M. A., Zainal, N. A. P., dan Rahmadhani, F. 2023. Buah Mentimun (Cucumis Sativus L.) Meningkatkan (pH) Saliva Dalam Rongga Mulut Pada Siswa Kelas 5 Sdn 25 Kendari Kecamatan Kadia Kota Kendari. Jurnal Kesehatan dan Kesehatan Gigi, Volume 3, No. 2, 98-103.

Yensasnidar dan Ilham, D. 2023. The Effect of Addition of Cucumber (Cucumis Sativus) on Organoleptic Quality, Potassium and Phosphorus Levels in Pudding as A Healthy Snack. JGK-Vol. 15, No. 2, 238-246.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun