Tingginya kasus covid-19 di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pati makin membuat warga was-was tertular. Namun tidak dapat dipungkiri, tatap muka antar warga tetap tidak bisa dihindari walaupun keadaan saat ini makin memburuk. Solusi dari permasalahan penularan covid-19 tentunya bukanlah rasa panik dan selalu mengurung diri di rumah.
Selalu berolahraga, makan makanan bergizi dan mengonsumsi bahan herbal untuk semakin menunjang kesehatan adalah pilihan terbaik saat ini. Bahan herbal biasanya memiliki rasa yang tidak enak, sehingga kurang diminati sebagai konsumsi tiap hari.Â
Salah satu bahan herbal yang memiliki banyak manfaat dan tentunya memiliki rasa yang unik dan segar adalah teh rosella. Teh rosella berfungsi  sebagai antioksidan bagi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu proses diet, meremajakan kulit dan menurunkan tekanan darah.
Untuk menghasilkan teh rosella yang baik dapat dimulai dengan membudidayakan tanaman rosella kemudian mengolahnya saat waktu panen tiba. Kartika Indah Sylfani atau biasa disapa Sylfa, Mahasiswa KKN Undip Tim II Desa Jakenan ini mengajak Warga Desa Jakenan untuk ikut serta menanam rosella dan mengetahui cara pengolahannya. Sylfa mengajarkan cara budidaya dan pengolahan teh rosella secara online. Media yang digunakan cukup sederhana, yaitu melalui leaflet dan penjelasan melalui chat, harapannya agar penjelasannya semakin menarik sehingga memikat para audiens.
Budidaya tanaman rosella tergolong mudah, apalagi rosella cocok tumbuh dengan keadaan iklim di Indonesia. Cara budidaya rosella tergolong mudah, hal yang perlu diperhatikan adalah pemupukan dan penyiraman, berikan pupuk dan siram tanaman dengan cukup agar tanaman subur. Apabila air diberikan berlebihan dapat menyebabkan busuknya tanaman pada tahap pembibitan.Â
Tidak kalah seru juga mengolah hasil panen rosella menjadi teh rosella. Tak ada teknik khusus dalam pengolahannya, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengaplikasikan langkah-langkahnya.Â
Cara mengolahnya cukup mudah, yang pertama pisahkan biji dari bunga, setelahnya dicuci lalu dikeringkan, pengeringan membutuhkan waktu 2-3 hari, setelah itu dilakukan pengovenan selama 5 menit pada suhu 150 agar bakteri mati dan produk lebih awet.Â
Harga teh rosella di pasaran biasanya Rp 90.000 per 1 kg dan dalam bentuk kemasan tentunya lebih mahal lagi. Selain itu, mahasiswa memberikan contoh desain logo produk teh rosella agar produk bisa dipasarkan.