Mohon tunggu...
Syivaun Nadhiroh
Syivaun Nadhiroh Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT sekaligus Mahasiswi Magister Pendidikan Islam UIN MALIKI Malang

Menjadi Manusia yang mengerti akan makna kehidupan dengan Antusias, Semangat, Smart, Kreatif dan Inovatif. Semoga Sukses dan Berkah, amiin... SEMANGAT-SEMANGAT.....

Selanjutnya

Tutup

Film

Hikmatut Tasyri' dari Film "The Physician" (Ibnu Sina)

27 Juli 2020   09:55 Diperbarui: 27 Juli 2020   10:11 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ditutup dengan kembalinya Rob ke Inggris dengan ilmu dan kebijaksanaan yang baru dimilikinya. Persis seperti kata Paulo Coelho "Pergilah, jelajahi dunia, lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup; niscaya jalan apapun yang kau pilih akan mengantarkanmu kembali pulang ke titik awal".

Dan inilah Tabib Robert Cole, alumni madrasah dari Timur murid kesayangan "Maha" Tabib Ibnu Sina, seorang dokter yang pertama mendirikan Rumah Sakit Modern di London.

  • Kesimpulan

Meninjau kembali dari kedua peristiwa tersebut, bahwasannya perolehan dari hikmatut tasyri' film PHYSICIAN (IBNU SINA) merupakan kedua hal yang berbeda, sudah pastinya dari pencarian ilmu itu dapat menjadi penopang dalam menjaga semuanya baik dari agama, akal, jiwa, keturunan dan harta. Ketika seseorang tidak memiliki ilmu maka semua menjadi ada tapi tak bernilai dan tak bermakna. Dan juga mencari ilmu tidak harus orang Islam, krisen atupun lainnya melainkan semuanya. Semua manusia harus memiliki ilmu dan pengetahuan. Hanya saja ilmu akan menjadi lebih bermakna dan menyesatkan sesuai dengan yang menggunakanya.

Sedangkan untuk wabah black death hadir dengan ketidaksiapan penduduk kota Isfahan secara keseluruhannya, sehingga dari kelima maqasid tesebut tidak ada yang terjaga dan faktor-faktor lainnya menjadi pendukung dalam pembunuhan yang dilakukan secara sengaja.

Sesampainya dengan adanya hikmah dibalik semua itu menjadi pelajaran bagi siapapun yang melihat film ini, mejadi lebih berfikir secara rasional dengan hadirnya cerita yang tidak seratus persen benar. Sehingga mengharuskan bagi penonton untuk lebih memilih dan memilah peristiwa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun