Mohon tunggu...
Syivaun Nadhiroh
Syivaun Nadhiroh Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT sekaligus Mahasiswi Magister Pendidikan Islam UIN MALIKI Malang

Menjadi Manusia yang mengerti akan makna kehidupan dengan Antusias, Semangat, Smart, Kreatif dan Inovatif. Semoga Sukses dan Berkah, amiin... SEMANGAT-SEMANGAT.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Number One for Me

22 Desember 2015   07:07 Diperbarui: 22 Desember 2015   10:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Senyuman itu telah hadir kembali

Merengkuh dan mendekap buah hati

Menyayangi dan mengasihi

Mendoakan dan memaafkan

Memotivasi dan menghargai

 

Wahai ibu...

Senyumanmu,

Mampu menggetarkan jiwa siapapun

Dan menenangkan bagu siapapun

Yang telah disimpan rapat dalam relung jiwa

Bahwa kau indah didalamnya

 

Wahai ibu...

Perkataanmu,

Mampu meluluhkan batu yang keras menjadi pasir

Mampu mengubah yang petang menjadi terang

Bahkan mampu mengubah laut menjadi gunung es

Yang juga tetap mencair dengan seiringnya waktu

 

Wahai ibu...

Do’amu...

Membuat para malaikat cemburu, sehingga mereka tak segan-segan segera melaporkannya

Membuat tujuh pintu langit membuka lebar menembus dan mengguncang Arsy-Nya

Bahkan, juga pernah menjadikan penduduk langit murka atas do’amu dalam sakit hatimu

 

Wahai ibu...

Pengorbananmu...

Tetaplah pengorbanan yang surga balasnya

Yang mentaruhkan antara hidup dan mati

Menyelamatkan nyawa yang mungil

Dan, engkaulah penyelamat dunia

 

Kini, hadirmu tetaplah menjadi malaikat bagi siapapun

Doakan anakmu yang senantiasa terus lalai akan petuah-petuahmu

Karena anakmu tetaplah anak yang tak akan pernah menjadi ibu bagimu

Dan,

Ibu..., maukah engkau menggandengku ketika bertemu Rabb?

Agar aku tenang dalam setiap pertanggung jawaban

Ibu...

Ibu...

Ibu...

Terimakasih dengan apa yang engkau berikan selama ini,

Semoga surga dan Ridho-Nya sebagai balasan untukmu...

 

Love You Ibu...

 

 

Malang, 22 Desember 2015

Syuff Ainayya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun