PT Yasa Jamur Sriwijaya merupakan perusahaan di Cimahi, Jawa Barat yang bergerak di bidang pertanian khususnya produk jamur. PT Yasa Jamur Sriwijaya ini mengembangkan budidaya jamur yang hasilnya diolah menjadi berbagai macam bahan makanan dan makanan. Dan saat ini perusaan tersebut telah terpilih menjadi salah satu dari 10 Food Startup terbaik di Indonesia versi BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) tahun 2016.
- Hasil Wawancara
1. Apa strategi utama yang digunakan untuk meningkatkan engagement di media sosial?
   Jawaban: Membuat konten yang menarik seperti (gambar, video atau artikel) dan bisa juga menggunakan iklan yang berbayar seperti (facebook, Instagram atau tiktok) lalu bisa juga menggunakan influencer supaya orang yang melihatnya lebih tertarik dengan suatu produk yang di iklan kan.
2. Bagaimana cara memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mencapai tingkat engagement yang optimal?
    Jawaban: Menggunakan platfrom yang sesuai dengan audiens seperti (instagram, tiktok, twitter dan juga facebook). Dan kita juga bisa membuat konten yang menarik sehingga membuat para audiens tertarik dengan apa yang mereka lihat.
3. Apa saja kesalahan umum dalam strategi digital marketing yang dapat menghambat engagement?
   Jawaban: Strateginya yang kurang menarik perhatian audiens sehingga audiens tidak tertarik dengan apa yang ditawarkan. Dan kurangnya interaksi dengan audiens seperti tidak merespons pesan atau komentar dari audien, dan juga tidak memanfaatkan trend digital marketing yang terbaru sehingga kurang menarik perhatian para audiens.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan, berikut poin-poin utama yang dapat disimpulkan:
- PT Yasa Jamur Sriwijaya menggunakan strategi pembuatan konten menarik seperti gambar, video, atau artikel. Selain itu, mereka memanfaatkan iklan berbayar di platform media sosial populer seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, serta menggunakan influencer untuk menarik perhatian audiens terhadap produk mereka.
- Perusahaan memilih platform media sosial yang sesuai dengan karakteristik audiens target, seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook. Mereka juga fokus pada pembuatan konten yang relevan dan menarik sesuai dengan preferensi audiens, sehingga dapat meningkatkan interaksi dan ketertarikan.
- Beberapa kesalahan yang ditemukan meliputi kurangnya perhatian audiens dan kurangnya interaksi, seperti tidak merespon komentar atau pertanyaan dari audiens. Selain itu, tidak memanfaatkan tren digital marketing terbaru juga menjadi faktor penghambat engagement.
Lampiran
Â