Mohon tunggu...
Imiastuti
Imiastuti Mohon Tunggu... - -

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair II

18 Januari 2011   19:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:25 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang lebih dua belas tahun lampau
corongcorong megaphone mengalir di antara perangkat kawat
melekat pula pada lembarlembar riwayat
hinggap di tempurung kepala para malaikat
menggantung di atas milyaran buih mulut rakyat
mengaum tentang sekat dan pucat yang tak lagi berkelebat
lalu tahun berjalan berjingkat sekedar menjawab kabar; "psssstttt...t-a-m-a-t!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun