Menggerakkan segala aspek yang ada dalam suatu negara berkembang untuk menjadi negara maju bukan suatu hal yang mudah. Perlu kerja keras dan kegigihan serta kesadaran setiap insannya yang dibalik itu juga terdapat peran pemerintah yang mampu berinovasi untuk menarik perhatian rakyatnya agar supaya melangkah ke arah yang berorientasi pada kemajuan bangsa kemudian.
- Membentuk kepribadian yang berkarakter dan bermoral
Sebagaimana sejarah perbaikan sistem di Negara Amerika Serikat yaitu perbaikan yang bergerak pada perbaikan karakter dengan menerapkan pendidikan karakter di Amerika Serikat, secara tidak langsung berpengaruh terhadap tingkah laku masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya hal itu juga akan membentuk pola pikir dan jalan intuisi yang lebih baik antar sesama, diri sendiri dan lingkungan.Â
Tidak hanya itu, karakter dan moral bangsa yang maju juga dapat kita lihat di berbagai belahan dunia yang mana masyarakatnya memiliki kesadaran akan disiplin yang tinggi yaitu dengan mematuhi setiap peraturan serta peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungannya. Banyak negara-negara tersebut juga menjadi negara adidaya dan memiliki pengaruh terhadap peradaban dunia serta perekonomian dunia.
 Karakter dan moral bangsa juga menjadi tolak ukur presepsi bangsa lain terhadap bangsa kita sendiri, dari presepsi itu kemudian terbentuk kesan baik atau buruk terhadap bangsa kita. Pembangunan karakter bangsa tidak hanya berasal dari pendidikan formal, namun juga harus didukung dengan berbagai aspek lain di suatu negara yang berkaitan langsung dengan kultur yang terbentuk di masyarakat.Â
Kultur dan budaya yang terbentuk di masyarakat dapat dibentuk dan dipengaruhi oleh berbagai peraturan dan program serta inovasi pemerintah didukung dengan kultur dan budaya baik yang sudah ada di masyarakat yang mana hal-hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap proses pembentukan dan pembangunan karakter dan moral bangsa dalam rangka memajukan kualitas sumber daya manusia pada umumnya.
- Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
Memajukan suatu negara tentu tidak dapat lepas dari pembangunan ekonomi yakni pertambahan nilai produksi dalam negeri yang diiringi dengan pembangunan segala aspek kehidupan di masyarakat. Tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu perekonomian. Pelaksanaan pemodernan tersebut harus ada.Â
Dengan kata lain, diperlukan berbagai golongan tenaga kerja-kerja yang terdidik-seperti ahli-ahli teknik di berbagai bidang, akuntan dan manajer-untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Disamping itu diperlukan tenaga trampil yang akan mengambil pengawas dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industri (Sukirno, 2008, hlm. 439).Â
Khususnya di era globalisasi saat ini yang sangat mengandalkan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan dan ketatnya persaingan perekonomian, kemajuan pengetahuan dan pendidikan menjadi hal yang sangat perlu untuk dikembangkan dan di majukan serta menjadi prioritas sebuah negara berkembang seperti Indonesia.Â
Sektor perekonomian industri teknologi tentu memerlukan ilmu pasti tinggi yang didapat dari pendidikan-pendidikan tinggi dan berkualitas. Ilmu dan pegetahuan berkaitan erat dengan penalaran manusia, yang mana kemampuan penalaran menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuatan manusia itu sendiri (Latif, 2016, hlm. 70).Â
Oleh karena ilmu dan pengetahuan, pendidikan tinggi dan pengalaman yang memadai dapat membentuk individu yang memiliki fleksibilitas berfikir untuk memecahkan masalah dan berinovasi disetiap perputaran waktu yang cepat.
Data BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia 2018 tentang penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut lapangan pekerjaan utama dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, 2018 (Pusat Statistik, 2019, hlm. 103) menunjukkan, jumlah pekerja di Indonesia yang berasal dari pendidikan tinggi hanya berkisar 12% dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 124 juta jiwa pada tahun 2018.Â