Mohon tunggu...
Syiffa Harsyani
Syiffa Harsyani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya memilik hobi bermain Badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa Rindu Seekor Kucing yang Terlepaskan

17 April 2024   21:18 Diperbarui: 17 April 2024   21:21 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Meongg meongg.." Terdengar seekor kucing yang mengeong di sekitar taman bermain. 

 Di sebuah kota kecil hiduplah seekor kucing jalanan bernama ciki. Ciki adalah kucing yang sangat ceria dan penuh semangat.

 "Ayo kita bermain dengan kucing itu teman-teman." Ucap anak-anak yang sedang bermain di taman bermain. 

 

 Dibalik itu semua ciki memendam kesedihan yang mendalam di dalam hatinya. Ciki merindukan rumah dan keluarga lamanya. Dia pernah memiliki rumah yang hangat dan nyaman serta pemilik yang mencintainya.

 Namun suatu hari pemiliknya pindah dan meninggalkannya. Ciki merasa sangat sedih dan bingung. Dia merindukan belaian hangat dan cinta dari pemiliknya.

 Ciki berjalan-jalan dari di sekitar kota, mencari makan dan tempat berlindung. Sampai suatu hari "husshh hushhh kucing jangan cari makan di sini." Ujar seorang pegawai rumah makan.

 "MBAKK, jangan diusiir kucingnya Kasihann biarin ajaa biar saya kasih makan." Tegur salah seorang dari pelanggan rumah makan tersebut.

"Jangan sampai berantakan ya mbakk, awass aja kotor rumah makan saya." Kata pegawai rumah makan yang mulai emosi terhadap pelanggan.

 Suatu ketika, Ciki berusaha untuk mendapatkan tempat tinggal itu pun mulai terbiasa dengan kehidupan kucing jalanan yang bebas tinggal dimana.

 "Meonggg... meongg... meongg." Suara Ciki yang mengeong sebuah rumah padat pemukiman warga. 

 "Kuciingg hussh husshh jangan mengganggu rumah kuu, ribuut amat nii kucing." Ujar dari si ibu- ibu rumah yang merasa terganggu dengan adanya kucing.

 Hari demi hari berlalu,

 Ciki terus berjuang untuk bertahan hidup. Dia belajar bagaimana mencari makanan dan bertahan dari cuaca yang tidak menentu. Dia belajar bagaimana berteman dengan kucing jalanan lain dan berbagi makanan dan tempat berlindung dengan mereka.

 Suatu hari, saat ciki bermain di taman. "Eh, ada kucing lucu tuhh, aku rawat bawa pulang aja dehh." Begitu ucap seorang gadis bernama Sarah. Sarah seorang gadis yang baik hati dan penyayang.

 Sesampainya di rumah, "Kucing siapa itu nak." Terucap dari orang tua Sarah.

 "Sarah lihat kucing di taman terus Sarah bawa deh." Bilang Sarah kepada orang tuanya.

 "Ya sudah kamu jaga dan rawat kucingnya ya." Kata orang tua Sarah yang menerima dengan baik Ciki di rumah tersebut.

 Ciki setiap hari selalu diberi makan, di rawat dengan baik, dan diajak bermain oleh Sarah. Ciki merasa sangat bahagia. Dia akhirnya menemukan keluarga baru yang dia impikan. Dia berterimakasih kepada Sarah karena telah memberinya rumah dan kasih sayang.

karya Aisyah Syakila Mayero

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun