"Kuciingg hussh husshh jangan mengganggu rumah kuu, ribuut amat nii kucing." Ujar dari si ibu- ibu rumah yang merasa terganggu dengan adanya kucing.
 Hari demi hari berlalu,
 Ciki terus berjuang untuk bertahan hidup. Dia belajar bagaimana mencari makanan dan bertahan dari cuaca yang tidak menentu. Dia belajar bagaimana berteman dengan kucing jalanan lain dan berbagi makanan dan tempat berlindung dengan mereka.
 Suatu hari, saat ciki bermain di taman. "Eh, ada kucing lucu tuhh, aku rawat bawa pulang aja dehh." Begitu ucap seorang gadis bernama Sarah. Sarah seorang gadis yang baik hati dan penyayang.
 Sesampainya di rumah, "Kucing siapa itu nak." Terucap dari orang tua Sarah.
 "Sarah lihat kucing di taman terus Sarah bawa deh." Bilang Sarah kepada orang tuanya.
 "Ya sudah kamu jaga dan rawat kucingnya ya." Kata orang tua Sarah yang menerima dengan baik Ciki di rumah tersebut.
 Ciki setiap hari selalu diberi makan, di rawat dengan baik, dan diajak bermain oleh Sarah. Ciki merasa sangat bahagia. Dia akhirnya menemukan keluarga baru yang dia impikan. Dia berterimakasih kepada Sarah karena telah memberinya rumah dan kasih sayang.
karya Aisyah Syakila Mayero
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H