Mohon tunggu...
Syifa Wanda Nisrina
Syifa Wanda Nisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

Menjadi Tuan Rumah G20 untuk Pertama Kalinya: Apakah Dampak bagi Indonesia?

8 Juni 2022   01:13 Diperbarui: 14 Juni 2022   05:33 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
G2O Indonesia (Sumber: Kemenkeu.go.id)

Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group Of Twenty (G20) selama setahun penuh. Teman teman semua pasti pernah melihat spanduk atau berita mengenai G20 akhir akhir ini, tapi G20 itu apasih?

Sejak awal Desember tahun 2021 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan perhelatan, kegiatan ini dimulai pada awal Desember 2021 hingga KTT G20 di bulan Novermber 2022. Serah terima Presidensi dari italia, selaku Presidensi G20 2021 kepada Indonesia, sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.

Dengan tema "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema ini lah Indonesia mengajak seluruh orang di dunia untuk bersama sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

G20 merupakan kepanjangan dari Group of Twenty. G20 sendiri merupakan forum kerja sama multilateral yang sudah terdiri atas 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa. G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% oerdagangan glbal dan 80% PDB dunia.

Anggota dari G20 ini sendiri terdiri dari, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi. Australia, Brazil, Argentina, Indonesia, India, Jepang, Italia, Kanada, Inggris, Meksiko, Kanada, Republik Korea, Perancis, Turki, Rusia, Tiongkok dan Uni Eropa.

Focus G20 umumnya untuk mencakup masalah perekonomian di dunia dan isu isu penting yang terkait. Isu isu tersebut a.I. reformasi Bank Dunia dan IMF, Perubahan iklim bumi, Energi Global. Hingga dampak demografis dan masalah populasi yang kini terjadi.

Sejarah dari G20 ini sudah lama dibentuk sejak tahun 1999 atas inisiasi angggota G7, G20 merangkul berbagai macam Negara maju dan berkembang untuk secara bersama sama mengatasi masalah krisis terutama yang telah melanda Asia, Rusia dan Amerika latin. Adapun tujuan lain G20 ini ialah untuk dapat mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.

Pada awalnya G20 merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun sejak pada tahun 2008, G20 menghadirkan kepala Negara dalam KTT dan pada tahun 2012 dibentuk juga pembahasan di sector pembangunan. 

Sejak pada saat itulah G20 terdiri atas jalur keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandi di Nepal, untuk menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 akan membuka jalan menuju KTT (Summit).

Ini merupakan kali pertama untuk Indonesia menjadi tuan rumah G20 yang sudah dibentuk sejak tahun 1999. Melalui forum G20 tersebut, Indonesia akhirnya berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.

Selain untuk meningkatkan aspek ekonomi, sekretaris Menteri Kemenko Peerekonomian Susiwijono Mmoegiarso menjelaskan bahwa presidensiG20 indonesia memiliki keistimewaan dalam menentukan agenda setting, termasuk isu yang akan diangkat. Hal ini akan menyeimbangkan Indonesia dalam kepentingan dan prioritas Negara maju dan berkembang.

G20 di Italia (Sumber: CNN Indonesia)
G20 di Italia (Sumber: CNN Indonesia)
Kemudian juga, sebagai tuan rumah pengadaan G20 pada tahun ini, Indonesia bisa memperkeuat sector kunci ekonomi melalui negosiasi forum G20 dalam perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, pertanian, kesehatan, pendidikan, sumberdaya manusia dan SDGs.

Susiwijono mengungkapkan terdapat tiga hal point penting yang akan menjadi topic bahasan utama dalam G20 2022 ini, yang pertama ialah, arsitektur kesehatan global. Area kesehatan global ini terkait dengan penggalangan dana secara global, ketahanan dan standar kesehatan global yang harmonis.

Kedua, adanya transformasi ekonomi dan digital yang akan mencakup desain ulang tata kelola ekonomi global dengan teknologi digital.

Ketiga, transisi energy, dimana G20 ini akan mendorong terbentuknya system energy global yang lebih bersih dan transisi yang adil.

Menteri coordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa G20 adalah momentum untuk menjaga Kawasan  Indo Pasifik yang netral, sebab pertumbuhan ekonominya yang relative tinggi dan ini adalah eranya untuk asia.

"setelah G20, Indonesia juga akan memimpin ASENA, sehingga ini (G20) sangat tepat waktu, karena saat ini ASEAN merupakan wilayah yang cukup tenang dengan pertumbuhan tinggi. Semoga Indonesia juga bisa membawa basis filosofi yaitu konsultasi dan consensus, konkretnya adalah musyawarah mufakat, dalam forum G20 tersebut" jelasnya.

Jadi apakah dampak untungnya bagi Indonesia sebagai menjadi presidensi G20 tahun 2021 hingga 2022

  • Peningkatan Konsumsi

Kementerian Keuangan Sri Mulyani, mencatat G20 akan meningkatkan konsumsi Domestik hingga mencapai Rp 1,7 triliun.

  • Konstribusi terhadap PDB

Selain peningkatan konsumsi, Menteri Keuangan beberapa waktu lalu juga mengatakan bahwa perhelatan G20 akan mendorong peningkatan produk domestic bruto hingga mencapai US$ 533 Juta atau setara dengan Rp 7,4 triliun.

  • Melibatkan UMKM

Rangkaian G20 ini akan melibatkan UMKM dibanyak sector. Pelaku UMKM akan terserap dalam perhelatan ini hingga mencapai 33 ribu orang.

  • Pergerakan wisatawan mancanegara

Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif akan menargetkan gelaran G20 dan mendorong pergerakan wisatawan mancanegara atau wisman sebesar 1,8 juta hingga 2,6 juta orang. Selain itu juga, G20 akan menciptakan lapangan kerja sampai dengan 700 ribu mulai dari sector kuliner, fashion hingga kriya.

  • Investasi di Sektor UMKM

Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki, beberapa waktu lalu mengatakan Presidensi G20 akan mendorong investasi pada sector UMKM dalam Negeri. Saat ini sudah sebanyak 8- persen investor global berasal dari Negara G20

  • Kepercayaan investor global

Presidensi G20 diklaim akan meningkatkan kepercayaan dari investor global. Yang akan terdiri dari macam Negara yaitu dari, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi. Australia, Brazil, Argentina, Indonesia, India, Jepang, Italia, Kanada, Inggris, Meksiko, Kanada, Republik Korea, Perancis, Turki, Rusia, Tiongkok dan Uni Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun