"dalam kondisi konflik, jika eskalasinya semakin meluas dan melibatkan banyak Negara, ini bsia berdampak pada stabilitas di kawasan, dan tentunya ini akan merugikan prospek pemulihan, stabilitas moneter yang ada di Indonesia, karena bertepatan dengan tapering off dan kenaikan suku bunga yang terjadi di Negara Negara maju" ucapnya.
Selain di bidang finansial, konflik antara kedua Negara Rusia-Ukraina ini juga akan mempengaruhi sektor penyediaan bahan bakar. Dilansi dari Bisnis, posisi Rusia dan ukraina yang merupakan dua Negara produsen minyak bumi terbesar di dunia membuat konflik kedua Negara tersebut dapat mempengaruhi harga minyak dunia.
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM, Bayu Dardias Kurniadi, mengungkapkan keniakan harga BBM merupakan dampak yang paling krusial bagi Indonesia dan harus di antisipasi. Menurut beliau, kemungkinan terjadinya keniakan harga BBM juga semakin besar karena Indonesia sedang berada di tengah mengalami kelangkaan minyak sawit. Apabila persediaan minya sawit, menurut Bayu, harga BBM akan tetap dapat ditekan dengan menggunakan subsidi minyak sawit. "jangankan subsidi BBM, Indonesia saat ini masih berkutat dengan sulitnya memenuhi kebutuhan minyak sawit untuk produksi minyak goreng" ujar Bayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H