Mohon tunggu...
SYIFA FAUZIAH
SYIFA FAUZIAH Mohon Tunggu... Guru - guru - Mahasiswa

Hanya kematianlah sebagai peringatan

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel "Hujan" Karya Tere Liye

4 Oktober 2023   16:36 Diperbarui: 4 Oktober 2023   16:39 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lanjutan sinopsis alur cerita

Lail mencoba mengisi waktunya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat. Dia dan Maryam mendaftar sebagai relawan di sebuah organisasi, dan mereka adalah relawan termuda di sana. Mereka mencapai prestasi dengan ditempatkan di sektor 2, di mana dua kota kembar terletak dalam jarak 50 kilometer.

Ketika bendungan di kota hulu retak dan bisa membuat dua kota itu hancur jika jebol, mereka berdua dengan keberanian dan aksi heroiknya berhasil menyelamatkan kota-kota tersebut. Jasa mereka dihargai dan mendapatkan penghargaan. Kesibukan ini membantu Lail melupakan kerinduannya pada Esok.

Setiap kali Esok datang menemui Lail, dia menggunakan sepeda merah yang sering mereka gunakan saat bencana, dan topi pemberian Lail. Esok datang dengan tak terduga.

Namun, sayangnya, frekuensi pertemuan mereka semakin jarang. Lail dan Esok hanya bertemu sekali dalam setahun, jika Esok nggak erlalu sibuk. Lail nggak pernah menghubungi Esok dan sebaliknya. Kadang-kadang, Lail menanyakan kabar Esok kepada ibu Esok, begitu pula dengan Esok menanyakan kabar Lail pada ibunya. Ternyata, keluarga yang mengadopsi Esok adalah keluarga seorang wali kota.

Singkat cerita, Esok sedang terlibat dalam proyek pembuatan kapal luar angkasa untuk mengangkut penduduk Bumi ke luar angkasa guna menghindari bencana besar yang diperkirakan akan melebihi dampak letusan gunung pada masa itu. Bencana tersebut adalah pemanasan global akibat kerusakan lapisan stratosfera akibat perilaku manusia yang egois.

Setelah letusan gunung, iklim di Bumi menjadi nggak terkendali. Para pemimpin negara mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk mencari solusi. Akhirnya, negara-negara tropis dan subtropis berlomba-lomba mengirim pesawat untuk menyemprotkan gas anti sulfur dioksida ke lapisan stratosfera.

Meskipun upaya ini berhasil memulihkan iklim, muncul masalah baru. Esok, dengan kecerdasannya, ikut berperan dalam proyek tersebut. Namun, sayangnya, hanya sebagian penduduk yang dapat diangkut, dipilih secara acak.

Esok memiliki dua tiket dalam kapal tersebut. Suatu hari, wali kota mendatangi Lail dan memohon agar Esok memberikan tiketnya kepada anaknya, Claudia. Namun, terjadi kesalahpahaman dalam kejadian tersebut.

Lail telah tumbuh dan menjadi dewasa. Ia bisa memahami perasaan yang dialaminya. Lail membutuhkan kepastian dari Esok. Namun, satu hari sebelum pengumuman resmi, Lail nggak mendapatkan kabar dari Esok. Perasaannya menjadi kacau.

Pada saat mendekati waktu keberangkatan pesawat, Lail memutuskan untuk masuk ke ruangan modifikasi ingatan. Dia ingin menghapus semua beban pikirannya dan melupakan semuanya. Ternyata, Esok sedang menjalani proses pemindahan data dan nggak bisa memberikan kabar kepada Lail.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun