mahasiswa semester 6 di salah satu Universitas Islam Negeri. Di-umur Gue yang baru 20 tahun ini dibilang masih sangat muda, Dimana teman seangkatan Gue yang rata-rata di umur 21 tahun bahkan ada yang sudah berumur 23 tahun. Selama 20 tahun Gue hidup belum pernah yang namanya pacaran, dengan latar belakang Gue yang dari kecil sangat pemalu dan dari SMP-SMA Gue di Pesantren yang Dimana harus fokus mencari ilmu, sangat terbatas sekali untuk berbincang dengan lawan jenis, bahkan tidak sama sekali.
Perkenalkan nama Gue Fernan, GueMeskipun Gue berlatar belakang anak pesantren, Gue salah satu anak yang dibilang nakal, namun tidak untuk berpacaran, Gue memiliki keterbatasan jika berhadapan dengan cewek, tidak mudah bagi Gue untuk dekatin cewek, antara grogi, tidak percaya diri, dan yahh.. Gue belum berpengalaman.
Di semester 6 ini Gue mengikuti kegiatan yang diwajibkan oleh kampus, yaitu KKN.
KKN merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang Dimana selama kurang lebih 40 hari kita sebagai mahasiswa diwajibkan terjun dan mengabdi dilingkungan masyarakat. Gue banyak denger cerita kalo KKN tidak lepas dari yang namanya CINLOK.
Ya! Cinta lokasi. Dalam pikiran Gue, apa mungkin Gue juga bisa cinlok?!.
Dari sini Gue berfikir buat ngerubah diri gue yang membuat diri gue merasa terbatas, yaitu jadi orang pemalu,tidak percaya diri terutama dengan lawan jenis. Gue harus bisa ngerubah itu semua.
Tiba hari Dimana Gue bertemu dengan teman satu kelompok untuk pertama kalinya, 10 anak yang berkumpul termasuk gue, belum ada yang mengenal satu sama lain pada saat itu.
Satu persatu kita mulai perkenalan dan dilanjut dengan pemilihan ketua kelompok, hanya dua cowok Di antara delapan cewek dalam satu kelompok, dan pemilihan ketua dilakukan dengan cara poling, dan dengan hasil Gue yang ditunjuk jadi ketua.
Dengan latar belakang Gue yang belum berpengalaman dibidang organisasi, bagi Gue menjadi ketua dalam kelompok KKN dibilang tidak mudah, kelompok yang ber-anggotakan 8 cewek dan 2 cowok (termasuk Gue) dengan asal fakultas berbeda satu sama lain dan tidak saling mengenal menjadi salah satu tantangan yang harus Gue hadapi.
Tapi karena niat Gue yang memang dari awal ingin me-rubah diri Gue, dari sini Gue mulai belajar.
Dan ya! Termasuk masalah cinta!
Dari delapan cewek yang Gue liat, ada satu yang Gue tertarik dan mungkin Gue jatuh cinta padanya. Dan tanpa Gue sadari, Gue menunjuk dia buat jadi sekretaris di kelompok.
Nantha namanya. Gadis cantik yang membuat mata Gue terkesima pertama kali Gue melihatnya dan dengan aura mukanya yang ceria.
Dan benar! Gue menyukainya!
Awal kesempatan buat Gue berkenalan lebih dalam dengan Nantha yaitu pada saat sebelum kita berangkat ke tempat kita akan melaksanakan KKN selama 40 hari, pada waktu itu Gue berkesempatan menjemput dia ke Kosan dengan tujuan ke kampus guna kumpul kelompok ke-2 kalinya.
Selama perjalanan, Gue berusaha tidak grogi untuk mengobrol dan saling mengenal. Dan berhasil, pengalaman pertama kali Gue boncengi cewek dan mengobrol panjang tanpa grogi.
Dengan dirinya yang humble dan mau bertukar cerita, makin bertambah rasa keinginan Gue untuk dapetin hatinya. Dalem hati gue “Gue harus bisa ngedapetin hatinya!”
Tiba saatnya hari pertama Gue mulai kegiatan KKN, kiita bersepuluh berkesempatan menempati di salah satu satu rumah yang besar milik warga setempat.
Di minggu pertama Gue berusaha untuk mengenal lebih dekat dengan Nantha, dengan dia yang juga tidak risih, bahkan mungkin juga nyaman ketika kita lagi berbincang berdua.
Selama kita pergi ke mana-mana dalam kegiatan kelompok, pasti Gue berboncengan dengan Nantha dari situ juga gue merasa lebih deket dengan Nantha. Dengan seringnya Gue bercanda dengannya dan dengan sifat asli gue yang emang suka ngelucu bisa bikin dia makin nyaman, bisa dilihat dari dirinya yang juga pengin selalu deket sama Gue.
Dan waktu seiring berjalan begitu cepat, di minggu kedua dan ketiga Gue dengan Nantha juga semakin dekat dan hampir tiap malam sebelum tidur, kita berdua duduk-duduk dan sambil bercerita atau hanya sekedar bersenda gurau di balkon rumah yang kita tinggali untuk menutup hari-hari yang cukup penat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan didesa guna kewajiban KKN.
Gue dan Nantha memiliki kedekatan yang bisa dibilang pasangan romantis, banyak yang bilang kita berdua memiliki wajah yang sama, cocok kalo jadi pasangan, dan bahkan dari anak-anak kecil yang ada didesa yang kita tinggali senang dengan kedekatan kita berdua, dan ada juga yang mengira kita kakak beradik.
Oo Iya, dari semalam Gue Ngga bisa tidur, Gue berpikir buat nyata in perasaan Gue ke Nanta di pantai besok, dari situ Gue susah tidur, dan otak berputar tidak berhenti berpikir bagaimana caranya, apa Gue mampu?!
Tepat di hari ke-20, di sore hari Gue dan Nantha pergi ke pantai yang kebetulan dekat dengan daerah kita tinggali, kurang lebih satu jam perjalanan menuju pantai. Selama perjalanan Gue masih ke pikiran yang semalam, Gue berusaha tidak grogi selama perjalanan dan Gue berusaha tetap ceria, bersenda gurau selama perjalanan hingga kita berdua sampai di Pantai yang kita tuju.
Di situ Gue gagal buat mengungkapi perasaan Gue, Gue masih belum memiliki nyali, hingga malamnya kita pulang ke rumah yang kita tinggali. Tepat di jam 12 malam Gue menyatakan perasaan Gue ke Nantha lewat chat, untuk pertama kalinya dalam hidup, Gue mengungkapi perasaan cinta ke cewek yang Gue suka.
Di keesokan harinya dalam posisi Gue bangun tidur dan masih di atas kasur Gue buka balasan dari Nantha. Tidak ada kata penolakan ataupun diterima saat Gue baca balasan darinya, dia hanya mau kita untuk jalani dulu hubungan kita seperti biasa, dia juga menyatakan kalo merasa nyaman saat kita berdua. Di situ Gue berasa hancur, Gue merasa bingung bagaimana Gue jalani selanjutnya dengan Nantha, Gue merasa Gue akan malu dan grogi di hadapannya.
Mengetahui hal itu, Nantha berusaha buat diri Gue merasa biasa, dan jalani hidup kita berdua sama seperti biasa, bahkan bisa dibilang lebih dekat dan romantis.
Kita berdua sering pergi berdua ke pantai, tempat wisata, ke bukit menikmati sunrise dan bahkan sampai keluar kota selama sehari semalam kita tidak pulang ke rumah KKN.
Darinya Gue baru pertama kali merasakan berpegangan tangan,dipeluk dll oleh cewek selain ibu gue.
Setiap harinya kita jalani seperti biasa, lebih dekat, semakin dekat, saling perhatian. Dan ada saat di mana Gue dan Nantha berdua di balkon rumah tiba-tiba ada burung yang menghampiri kita dengan keadaan sayapnya yang terluka, dan di situlah Gue dan Nanta merawat burung itu seperti halnya merawat anak, tiap hari diberi makan, diobati dan hingga sampai burung itu bisa terbang dan kita lepas bersama.
Waktu berjalan begitu cepat, 40 hari terasa sangat singkat. Tiba di mana kegiatan KKN selesai, kita pulang ke tempat tinggal kita masing-masing, termasuk Gue pulang ke rumah, dan Nanta pulang ke tempat kosnya.
Sebelum waktu perpisahan Gue menyempatkan menanyakan ke Nanta tentang hubungan kita selanjutnya setelah selesai KKN.
Dia menjawab “aku mau kita tetap dekat”
Dua minggu setelah kita sudah pulang ke tempat tinggal kita masing-masing hubungan Gue dengan Nanta masih dibilang aman, kita masih sering bertemu dan sesekali pergi berdua untuk menikmati sunset.
Masuk minggu ketiga Gue merasa Nanta mulai berubah, dari dia jawab chat gua, dan mulai susah diajak pergi berdua, bahkan yang biasanya Gue sering ke kos-nya, akhir-akhir itu selalu ada alasan buat tolak Gue datang.
Gue mulai merasa curiga dan takut, Gue memaksa buat datang ke kosanya dan menanyakan apa yang terjadi?, apa dia sudah bosan?, atau ada yang datang kehidupannya yang lebih dari Gue?.
Nanta belum mau menjawab semua pertanyaan Gue, dia bilang “Tidak ada apa-apa”.
Malem itu Gue pulang kerumah gue, dan tidak lama ada pesan masuk dari Nanta.
Nanta : “Gue merasa kita tidak cocok, terimakasih buat kebaikannya selama ini”
Dengan perasaan yang hancur Gue jawab
“Okey, terima kasih sudah mau terus terang, semua pertanyaan Gue dikepala sudah terjawab, terima kasih juga buat kebaikannya selama ini, banyak pengalaman Gue yang Gue dapat dari lo, Gue Ngga akan ganggu lo lagi.”
Dari situ Gue dan Nantha sudah tidak lagi saling kasih kabar.
Tidak lama dari itu, suatu waktu Gue jalan dan tiba-tiba berpapasan dengannya yang sedang bergandengan dengan cowok lain, yang Gue tahu cowok itu adalah masa lalunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H