Menurut Desmita (2009: 9) perkembangan adalah konsep pertumbuhan yang semakin besar dan mencakup serangkaian perubahan fungsi yang terus menerus dan konsisten, seperti fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh seseorang saat mereka mencapai tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar.Â
Contoh perkembangan manusia adalah bayi baru lahir yang belum bisa merangkak, kemudian, setelah bisa merangkak, dia akan belajar berjalan sendiri dengan bantuan orang tua. Kematangan fisik, peningkatan kemampuan bicara atau keterampilan, dan kematangan emosi dan pikiran adalah perkembangan yang lain yang dilalui secara bertahap.Â
Begitu juga perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini, anak yang belum sama sekali mengenal pendidikan akan susah belajar membaca, menulis, dan berhitung.Maka perlu pengajaran dari guru melalui Pendidikan PAUD atau TK. Anak usia dini, biasanya disebut sebagai anak yang berusia antara 0 dan 6 tahun, adalah periode perkembangan manusia yang sangat penting di mana otak anak berkembang pesat dan menjadi landasan bagi perkembangan selanjutnya.Â
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami karakteristik perkembangan anak usia dini agar kita dapat memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang berbeda, keduanya adalah proses yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
Berikut ini adalah beberapa ciri umum perkembangan anak usia dini
1. Unik
Setiap anak memiliki ciri-ciri yang berbeda, baik dari segi fisik, temperamen, maupun gaya belajarnya.
2. Masa Potensial
Usia dini adalah masa keemasan perkembangan anak, dan mereka memiliki kemampuan belajar yang luar biasa.
3. Spontan
Anak-anak usia dini seringkali spontan dan kurang kontrol diri.
4. Ceroboh
Anak-anak usia dini sering ceroboh dan tidak berhati-hati karena mereka masih belajar mengorganisasikan gerakannya.
5. Aktif dan Energik