Mohon tunggu...
Syifaul Amelia
Syifaul Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nawaitu kerono Allah Ta'ala

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pemikiran Filsafat Materialisme Bagi Pendidikan

17 Desember 2021   22:30 Diperbarui: 17 Desember 2021   22:47 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Kata Filsafat berasal dari Yunani Philoshophia yang berarti cinta ilmu pengetahuan, kata ini terdiri dari Philo yang berarti cinta, dan Shopos yang berarti pengetahuan, (Siadri 2015) Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa pengertian Filsafat yakni sebuah cabang ilmu yang mengkaji atau pemikiran mendasar tentang kehidupan. (Abdi 2021)

Sedangkan menurut para ahli pengertian Filsafat yakni :

  • Menurut Aristoteles, Filsafat merupakan segala cabang keilmuan yang meliputi kebenaran, yang berisi berbagai macam ilmu seperti ilmu metafisika, retorika, logika, ekonomi dan politik.
  • Menurut Al-Farabi, Filsafat merupakan ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dari kebenaran
  • Menurut Plato, Filsafat yakni ilmu pengetahuan yang mencari kebenaran yang sebenarnya. (Kurniawan 2021)

Dari pengertian di atas kita dapat mengetahui bahwa Filsafat pendidikan merupakan kajian atau pemikiran kritis terhadap sebuah sikap yang telah dan akan dibuat melalui sistem pencarian dan analisis konsep mendasar untuk menciptakan suatu pertimbangan yang lebih baik dan sesuai dalam skop pendidikan yang berusaha untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya dari segi keilmuan, kepribadian, dan nilai positif lainnya.

Tujuan dari filsafat pendidikan ini juga dapat di lihat dari masing-masing tujuan dari keduanya, jika filsafat memiliki tujuan yakni untuk mengkritisi suatu kepercayaan dan sikap yang di nilai berlebihan dalam artian menjunjung tinggi, mendapat gambaran keseluruhan, menganalisis secara logis. Berbeda dengan pendidikan yang memiliki tujuan sesui pada kebutuhan, Bisa jadi tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan tujuan pendidikan nasional (mencetak generasi penerus bangsa yang baik), instruksional (khusus terhadap keterampilan tertentu), hingga pada tujuan pendidikan institusional.

Dengan kata lain pendidikan memiliki tujuan dengan menghasilkan pemikiran tentang berbagai kebijakan dan prinsip pendidikan berdasarkan filsafat, merumuskan metode praktik pendidikan berupa implementasi adanya kurikulum dan interaksi antara pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. (Thabrani 2020)

Realita pendidikan di zaman sekarang  memang sudah sangat terlihat yang seharusnya semua fasilitas pendidikan semua orang berhak mendapatkanya dengan sama rata, kini hanya di lihat dari  sebatas kemampuan materi saja,  hal ini sama hal nya dengan pemikiran filsafat salah satunya yakni pemikiran Materialisme, artinya pemikiran ini beranggapan bahwa benda mati maupun materi dianggap sebagai sumber dari segala aspek kebutuhan di muka bumi terutama aspek pendidikan. (Solihin 2020)

Pembahasan

- Pemikiran Filsafat Materialisme

Dalam Pemikiran Filsafat Materialisme, mereka beranggapan bahwa segala sesuatu berdasarkan pada materi, ekonomi dan benda mati sebagai basiss dalam kehidupan manusia, pemikiran ini di pelopori oleh Karl Max yang mengemukakan pendapat bahwa sepanjang sejarahnya, manusia memang hidup di wilayah material atau perbendaan yang nyata dalam rangka melakukan aktualisasi kebutuhan perekonomian. (Supriyanto 2019)

Adapun ciri-ciri dari pemikiran materialisme, anatara lain yaitu :

- Semua yang ada di dunia berasal dari satu sumber yakni materi/benda.

- Tidak meyakini adanya alam ghaib atau supranatural karena sejatinya kehidupan adalah berupa realitas yang berasal dari materi, benda serta jasmani.

- Menjadikan panca indra sebagai alat mencapai ilmu atau dalam mencari kebenaran

- Menempatkan ilmu sebagai pengganti agama sebagai peletakan keputusan hokum

- Menjadi panutan dan tabiat manusia sebagai akhlak atau penentuan sikap. (Wusqo 2020)

Dalam pemikiran Materialisme juga berpandangan bahwa hakikat dari realisme adalah materi atau benda, jasmani bukan rohani, spiritual ataupun supranatural. Materialisme memandang bahwa materi ada terlebih dahulu, sedangkan ide atau pemikiran itu muncul setelah adanya materi. Dengan kata lain materialisme mengakui bahwa materi menentukan ide. (Maghfiroh 2020)

Implementasi Pemikiran Filsafat Materialisme dalam Pendidikan

Apa jadinya jika pemikiran ini di terapkan dalam dunia pendidikan? Tentu saja ada berbagai pro dan kontra jika hal ini di terapkan, pasalnya jika kita sudah paham betul akan pemikiran ini akan sangat sulit di terima apabila pemikiran filsafat materialisme dijadikan sebagai dasar atau pondasi untuk membangun sebuah pendidikan di Indonesia. Pasalnya, jika paham ini dijadikan sebagai dasar dalam membangun pendidikan, maka akan dapat merusak nilai-nilai serta tujuan pendidikan (Supriyanto 2019)

Dalam pemikiran materialism yang di terapkan dalam pendidikan, pemikiran ini berpendapat bahwa keberhasilan suatu anak usia sekolah dilihat dari materi atau seberapa mahalnya biaya pendidikan, fasilitas, sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan. Hal ini melekat dengan adanya anggapan prinsip materialisme yang berkembang di kalangan masyarakat, yakni semakin mewahnya fasilitas maka akan semakin bagus pula kualitas pendidikannya.

Hal ini setara dengan anggapan yang lain yaitu, bagusnya pendidikan bisa dilihat dari seberapa mahalnya kita membayar. Semakin mahal biaya pendidikan maka akan semakin bagus pula pendidikannya. Inilah salah satu penerapan atau implementasi bagaimana jika prinsip atau pemikiran materialisme pendidikan di kalangan masyarakat yang menganggap bahwa penentu sebuah keberhasilan dari suatu pendidikan terlihat dari materinya. (Solihin 2020)

Dalam dunia pendidikan, pemikiran ini berpusat pada guru sebagai pengajar, akibatnya berdampak pada siswa yang tidak memiliki kebebasan. Dalam artian, mereka tidak memiliki kebebasan dalam berpendidikan karena dalam pemikiran tersebut memiliki aturan yang harus di patuhi oleh para pelajar, apabila tidak ada suatu peraturan maka siswa akan bebas melakukan yang ia suka, baik hal yang positif maupun negatif. (nurfitria 2020)

Contoh implementasi yang lain dalam dunia pendidikan filsafat materialisme adalah bahwa proses pendidikan menekankan pada pentingnya keterampilan serta pengetahuan akademis yang empiris sebagai hasil kajian sains, serta perilaku sosial sebagai hasil sebuah pembelajaran. Di sisi lain, pengaruh filsafat materialisme ini terhadap pendidikan juga sangat berdanpak buruk, karena dalam pemikiran ini, pendidikan sangat mengacu pada materi saja yang kurang bisa di tempatkan dalam dunia pendidikan. Karena dalam dunia pendidikan semua aspek harus bisa menyesuaikan diri dengan siapapun dan kapanpun, tidak memandang materi sehingga yang lebih di utamakan yakni ide atau gagasan yang dapat di kembangkan dalam pendidikan. (Solihin 2020) 

Hal ini menyebabkan bobroknya pendidikan dan paham yang salah dalam pendidikan. Paradigma dalam dunia pendidikan yang ada pada masyarakat adalah paradigma pendidikan barat yang materialistik. Namun di sisi lain, pendidikan filsafat materialistik terbukti telah gagal melahirkan manusia beradab. Sebagai bukti nyata adalah munculnya para pejabat atau pegawai pemerintah yang koruptor dan berani memakan harta rakyatnya. Padahal mereka telah melalui berbagai macam jenjang pendidikan. Hal inilah yang menimbulkan kebodohan dan rusaknya moral anak dan penerus bangsa. (Supriyanto 2019).

Namun di balik itu semua pemikiran ini juga mempunyai kelebihan serta kelemahan ,dengan di terapkanya pemikiran tersebut, di antaranya yakni

- Kelebihan :

  • Teori-teori dalam materinya jelas karena berdasarkan teori pengetahuan umum.
  • Isi dalam pendidikan meliputi pengetahuan yang dapat dipercaya dan kemasanya selalu berhubungan dengan sasaran perilaku pendidikan.
  • Semua pelajaran dihasilkan dari kondisionisasi, pelajaran berprogan dan kompetensi.

- Kelemahan

  • Dalam dunia pendidikan materialisme hanya berpusat pada guru sedangkan siswa tidak diberi kebebasan. Menurut materialisme, guru yang memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan sedangkan siswanya di tuntut untuk selalu patuh pada peraturan pendidikan.
  • Didalam kelas, siswa hanya diberi setumpuk materi baik berupa buku teks maupun proses belajar mengajar. Sehingga proses penerapan pegetahuan kognitif terjadi tanpa upaya internalisasi nilai, yang pada akhirnya terjadi kesenjangan antara apa yang diajarkan dengan yang terjadi pada kehidupan nyata. Akibatnya Pendidikan Agama mejadi tumpul, dan tidak mampu mengubah sikap perilaku siswa menjadi lebih bermoral. (Maghfiroh 2020)

Referensi

Abdi, Husnul. "Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli dan Cabang-cabangnya yang Perlu Dipahami." Liputan 6, Oktober 11, 2021.

Kurniawan, Aris. "27 Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli, Sejarah Dan Macamnya." GURUPENDIDIKAN.COM, Oktober 6, 2021.

Maghfiroh, Ulfi Al. "Filsafat Pendidikan Materialisme 9Pengertian dan Contohnya)." Kompasiana, april 15, 2020.

nurfitria, baiti. "Aliran Materialisme dalam Filsafat Pendidikan dan Tokoh-tokohnya." kompasiana, april 14, 2020.

Siadri, Coki. "Pengertian Filsafat Pendidikan Menurut Para Ahli." Kumpulan Pengertian, April 16, 2015.

Solihin. "Filsafat Pendidikan Materialisme." Kompasiana, april 23, 2020.

Supriyanto, Helmi. "Materialisme dan Moralitas Pendidikan." Bhirawa Online, 12 22, 2019.

Thabrani, Gamal. "Filsafat Pendidikan: Pengertian, Sistematika, Tujuan & Aliran." serupa.id, Juli 7, 2020.

Wusqo, Urwatul. "Aliran Filsafat Materialisme." Kompasiana, april 14, 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun