Mohon tunggu...
Syifaul091
Syifaul091 Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Hii, my name is Syifaul Ikhwan. My hobby is playing badminton.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Rusia dan Ukraina Mengakibatkan Infrastruktur Jalanan Rusak

6 November 2023   23:36 Diperbarui: 6 November 2023   23:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah setahun benua Eropa diguncang perang Rusia di Ukraina. Ratusan ribu tentara, kebanyakan orang Rusia, tewas, dan puluhan ribu warga sipil Ukraina tewas atau terluka. Perang telah memaksa 8,5 juta warga Ukraina meninggalkan rumah mereka, 4,5 juta di antaranya mencari suaka di Uni Eropa.

Perang Rusia terus berlanjut, menghancurkan infrastruktur penting sipil termasuk pembangkit listrik dan bangunan tempat tinggal, menyebabkan warga tanpa listrik dan pemanas selama musim dingin atau membuat mereka kehilangan tempat tinggal. Selain itu, perang agresif Rusia telah menyebabkan trauma psikologis bagi jutaan warga Ukraina.

Bagaimana masa depan anak-anak yatim piatu dan remaja Ukraina yang mengalami trauma?

Perang agresif yang dilakukan Rusia melemahkan tatanan internasional berbasis aturan yang dipatuhi oleh Indonesia dan UE. Perang tersebut telah mengganggu perekonomian dunia, menghancurkan separuh produksi gandum dan minyak nabati Ukraina, dan Rusia telah memblokir pelabuhan-pelabuhan Ukraina serta menghentikan ekspor pupuknya sendiri.

Akibatnya, semua orang menderita: Eropa, Afrika, Asia, termasuk Indonesia. Rusia menyebarkan kebohongan tentang asal mula krisis pangan dan energi global. Jadi saya tekankan bahwa sanksi UE tidak bisa disalahkan: tindakan kami adalah sanksi terhadap pejabat senior dan oligarki Rusia; kami tidak menjatuhkan sanksi terhadap produk pertanian, pupuk, atau bahan pakan. Dampaknya terhadap rantai pasokan dunia sepenuhnya menjadi tanggung jawab Moskow.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun