Mohon tunggu...
Syifatul Mauliddiyah
Syifatul Mauliddiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Untuk keperluan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku "Bumi Manusia"

11 Desember 2023   14:26 Diperbarui: 11 Desember 2023   23:47 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Dari Wonokromi, sebuah berita mengagetkan tiba-tiba datang. Bapak Herman Mellema meninggal dunia. Kemudian, kabar mengejutkan lainnya datang. Nyai memperoleh surat dari anak kandung Mellema di Belanda yang bernama Ir. Maurits Mellema. Maurits adalah anak sah Herman Mellema dengan Amelia Mellema-Hammers. Maurits mengklaim seluruh kekayaan perusahaan milik Herman Mellema yang dibesarkan Nyai Ontosoroh. Tak hanya itu, ia menuntut hak asuh atas Annelies untuk dibawanya ke Belanda.

Gugatan Maurits berlanjut ke pengadilan. Para Nyai berjuang melawan meskipun mereka tahu bahwa mereka akan kalah. Pasalnya, tidak ada orang pribumi yang bisa melawan Belanda, apalagi seorang totok! Walaupun perusahaan Mellema dibesarkan oleh Nyai Ontosoroh, pengadilan memutuskan untuk menyerahkannya kepada Maurits. Annelies dan Robert diberi bagian. Tapi Robert telah pergi dan hak untuk merawat Ann dituntut oleh Maurits. Kenapa? Jelas agar semua harta Herman Mellema diberikan kepada Maurits.

Di tengah-tengah kasus ini, Minke dengan setia menemani dan membantu Nyai dan Annelies. Ia juga kerap menjadi bahan gunjingan. Misalnya, ia dicap buruk karena tinggal bersama seorang gundik Belanda. Ia rajin menjawabnya dengan mengirimkan artikel-artikelnya sendiri ke koran-koran langganannya dan koran Melayu Kommer. Tetapi akhirnya dia dikeluarkan dari sekolah dengan tuduhan berbahaya bagi para siswi karena Minke dianggap berbuat mesum dengan Nyai Ontosoroh. Sahabatnya, Robert Suurof, adalah salah satu orang di belakang gosip murahan ini.

Meski sempat mengalami kegalauan, Minke akhirnya membulatkan tekadnya untuk menikahi Annelies. Ia ingin buktikan bahwa stigma yang melekat pada dirinya tidaklah benar. Ia juga ingin agar Ann tidak dibawa ke Belanda dengan cara menikahinya. Namun sayang, Minke harus menelan kenyataan pahit. Pihak pengadilan bersikukuh untuk segera membawa Ann ke Belanda. Nyai Ontosoroh dan Minke mencari beragam cara untuk mencegahnya. Bahkan teman-teman Darsam berjaga-jaga di depan rumah Nyai dengan membawa clurit. Tetapi pemerintah kolonial tetap bersikeras membawa Ann. Kericuhan pun pecah dengan iringan takbir dari pasukan Madura. Belanda menang dan Annelies dipaksa pergi dari rumahnya. Mereka kalah. Tak bisa dihindari bahwa Nyai dan Minke kalah. Namun Nyai menenangkan Minke bahwa mereka sudah berusaha melawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun