Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Digital: Konstelasi Teknologi dan Revolusi Praktis Penelitian Sejarah di Era Modern

17 Maret 2023   15:52 Diperbarui: 17 Maret 2023   15:58 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: accurate.id

Perkembangan kebudayaan manusia yang diawali dengan adanya revolusi industri sejak  permulaan abad ke 12 hingga keberjalannya tiba di era revolusi industri 5.0, telah mendorong  banyak kelahiran peradaban dan kebudayaan baru.  

Dalam hal ini, disiplin sejarah mengalami perkembangan yang juga cukup signifikan. Di era  modern, sejarawan dihadapan pada suatu tantangan perkembangan teknologi komputerisasi.  Dimana tantangan ini ditujukan untuk mengadaptasi relevansi media penelitian sejarah bagi  kalangan sejarawan dengan perubahan zaman yang terus bergulir.  

Sebagai masyarakat information society, dunia digital adalah media paling strategis untuk  melakukan diseminasi informasi agar mampu menjangkau masyarakat dengan lebih mudah  dan lebih luas.  

Pada dasarnya, ruang lingkup sejarah digital meliputi tiga dimensi penting: Pertama,  pemanfaatan sumber digital dalam penelitian sejarah. Diantaranya ialah adanya sumber  organik/arsip digital dan adanya sumber trasformatif, ditandai dengan munculnya gelombang  digitalisasi sumber sejarah. Dimana perpustakaan dan lembaga kearsipan banyak menerbitkan  sumber-sumber sejarah berbasis data daring, seperti Khastara (perpusnas), Delpher.nl (Arsip  digital milik pemerintah Belanda), dll. Sehingga akses terhadap sumber-sumber akhirnya  menjadi lebih mudah. 

Sejalan dengan itu, munculah alternatif alur pencarian sumber sejarah yang semakin  terbarukan, dimana mesin dan fitur pencarian "kata kunci" menjadi salahsatu wujud revolusi  praktis dalam penelitian sejarah. Dengan demikian, eksplorasi arsip dan sumber sejarah  terjadi secara efektif dan efisien, dan peneliti memiliki waktu yang lebih banyak untuk  membaca sumber sejarah dibandingkan dengan metode konvensional yang dilakukan  sebelumnya. 

Kedua, pemanfaatan teknologi dan metodologi digital dalam menggali, memverifikasi,  menganalisis, dan memaknai informasi menggunakan teknologi digital seperti computer,  internet, software. Dengan metode scanning, recording, crowdsourcing, data mining, mapping  network analisist; 

Ketiga, pemanfaatan media digital dalam mempresentasikan masa lalu dan menghasilkan  historiografi dalam media baru kesejarahan, visualisasi data, peta interaktif, audio, video, arsip  digital, AR, VR dll.  

Kehadiran teknologi informasi dan sistem komputasi dalam penelitian sejarah menempatkan  sejarah digital sebagai alternatif terbarukan yang dapat mendukung kemajuan kualitas  penelitian sejarah di era modern. Karena konstelasi teknologi ini akhirnya menciptakan  semacam revolusi praktis yang mendorong perkembangan sejarah ke arah yang lebih inklusif  hingga terciptanya historiografi yang sanggup menyediakan beragam sumber literasi di dalam  ekosistem digital.  

Ekosistem digital yang digarap oleh sejarah ini akan sanggup terealisasi dengan maksimal bila  ditopang oleh ketersediaan beragam sumber literasi, yang secara sentral didukung oleh  peranan perpustakaan dan arsiparis dalam melakukan digitalisasi terhadap sumber-sumber  sejarah sebagai salah satu dimensi paling penting dalam sejarah digital. Juga, ekosistem  digital ini hanya dapat tercipta dengan adanya kiprah para sejarawan untuk menjadikan  sejarah digital sebagai solusi pelestarian budaya literasi di dalam masyarakat. 

Pada tahun 1968, sejarawan Emanuel Le Roy Ladurie membuat pernyataan yang terkenal,  kurang lebih artinya begini, "sejarawan akan menjadi seorang programmer atau dia akan  mati".  

Lalu pada tahun 1990, sejarawan Onno Boonstra, Leen Breure, dan Peter Doorn menuliskan  bahwa sejarawan yang menolak menggunakan komputer karena menganggap kemajuan itu  tidak perlu, lalu ia mengabaikan area yang sangat luas dalam penelitian sejarah, makai a tidak  akan dianggap serius lagi kiprahnya. 

Maka bukan hanya transformasi perpustakaan yang memiliki peranan atas terciptanya  ekosistem digital di era modern ini. Melainkan, eksistensi sejarah digital serta sejarawan digital  dalam wilayah ini pula menjadi syarat agar terciptanya ekosistem digital bagi masyarakat  information society yang akan mewarisi peradaban baru di hari esok.  

Dengan demikian, sejarah digital akhirnya akan mampu menciptakan metodologi dan  epistemologi sejarah baru dengan melakukan negosiasi interdisipliner dengan perkembangan  zaman.  

Keberadaan layanan perpustakaan digital seperti aplikasi Ipusnas, khastara, candil, I bagendit  (perpustakaan garut) merupakan satu kehadiran yang layak diapresiasi. Meskipun pada  kenyataannya ketersediaan literatur masih sangat terbatas. 

Adanya konstelasi teknologi dan revolusi praktis penelitian sejarah akhirnya mendorong  proses diseminasi pengetahuan sejarah di kalangan masyarakat menjadi semakin mudah.  Karena ekosistem digital saat ini menyediakan ragam alternatif bagaimana informasi akan  sampai pada masyarakat luas.  

Disamping keunggulan kemajuan peradaban digital yang mendorong kemudahan mengakses  informasi, tak ayal produk-produk digital ini menyediakan asupan informasi yang tidak sehat.  Maka Sejarah Digital dengan konstelasi teknologi yang ada adalah solusi untuk menjawab  tantangan atas kekosongan ruang-ruang penyedia literatur positif bagi kalangan information  society ini. Dengan demikian, hidupnya sejarah digital akan menyuburkan ekosistem digital  serta menyelamatkan peradaban moral sosial masyarakat informasi di masa yang akan  datang.


Sumber Pustaka: 
Dougherty, J., & Nawrotzki, K. (t.t.). Writing History in the Digital Age. Kemman, M. (2021).
Trading Zones of Digital History. De Gruyter.  https://doi.org/10.1515/9783110682106

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun