Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Postulat"

26 Juli 2022   18:38 Diperbarui: 26 Juli 2022   18:39 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh Syifa Susilawati

dimanakah aku akan mengenal kebenaran
di bangku sekolah atau di tumpukan buku
jika intelektualitas telah membusuk di ujung lidah media
dan kalimat bertuhan adalah kolot

dimanakah aku akan membeli keadilan
dari sepi jalan perjuangan atau dari kepasrahan kepada Tuhan
kata bapak, benar postulat tersandera di gubuk derita
dimana tiada peduli siapa, apa

postulat bukan perdebatan
ialah kebenaran yang satu
yang menyatukan dan memilin perpecahan
menjadi sebat rokok yang mampus menjadi abu

postulat, itu kata siapa
dimanakah aku menemukan postulat
jika anasir kebajikan telah terpenjara dalam kerongkongan
tertahan, terjaga di balik bilik ketakutan
penuh kutukan para kapitan

gusti, postulat itu milikmu bukan?

Garut, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun