Mohon tunggu...
Syifa Susilawati
Syifa Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Mahasiswi Sarjana - Sejarah Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adnan Menderes: Nasib Malang Seorang Oposisi Kemalisme

7 Juni 2022   20:56 Diperbarui: 9 Juni 2022   12:15 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

download-62a17a26bb448648f036b3b2.jpg
download-62a17a26bb448648f036b3b2.jpg
Memasuki masa Turki Modern, pasca pembubaran Khilafah Turki Utsmani dan berdirinya Republik Sekuler Turki pada tahun 1924, pergolakan perpolitikan internal Republik Turki terus terjadi. Kehadiran partai oposisi begitu mengakar kuat, terlebih pasca berdirinya partai oposisi berpengaruh, yakni Partai Demokrat pada tahun 1946 yang pendiriannya diinisiasi oleh salahsatu negarawan Turki di masanya yakni Ali Adnan Ertekin Menderes, atau yang dikenal sebagai Adnan Menderes.

Biografi Tokoh

Adnan Menderes memiliki nama lengkap Ali Adnan Ertekin Menderes. Ia lahir pada 1899 di Kota Kocarli, Kekhalifahan Turki Utsmani. Menderes berasal dari keluarga berada. Dia berkesempatan menempuh pendidikannya di American College di Izmir sampai pada tahun 1916, ketika dia mulai bertugas di dinas militer. Selama Perang Kemerdekaan berlangsung antara 1920-1923 dia berperan sebagai pejuang kemerdekaan Turki yang melawan tentara sekutu yang menyerang setelah terjadinya Perang Dunia I. Setelah proklamasi Republik Turki, dia memasuki politik di partai CHP dan terpilih sebagai wakil provinsi Aydin pada tahun 1931. Pada kisaran waktu itu pula Ia berhasil menjadi seorang lulusan sarjana Hukum di Universitas Ankara. 

Dalam beberapa sumber, Menderes dikenal sebagai seorang muslim yang taat. Dan dikenal sebagai peletak dasar dari kebangkitan Islam Politik di Turki sebelum kemudian paham Islam politik ini diadopsi oleh Partai Refah, Partai Keadilan dan partai lainnya yang berusaha untuk kembali membangkitkan romantisme kejayaan Islam di masa Turki Utsmani. Hingga dalam perkembangannya, tidak jarang kebijakan politik yang dijalankan oleh Adnan Menderes banyak mengangkat kembali nilai-nilai Islam ke dalam tataran yuridis-formalis sebagai perlawanan terhadap ideologi sekularisme ataupun kemalisme yang berusaha memangkas Islam hingga ke akar-akarnya. Disinyalir disebabkan hal ini pula, akhir hayat Adnan Menderes harus berakhir di tiang gantungan.


Democrat Party dan Karir perpolitikan Adnan Menderes tahun 1950-1960 

Republik Turki telah dinyatakan sebagai negara sekuler oleh Kemal Attaturk, seorang tokoh sentral dalam penghapusan Khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924. Sekalipun begitu, Islam tetap berakar kuat pada sanubari masyarakat Turki. Setelah Kemal Attaturk meninggal pada tanggal 11 November 1938, sebagai presiden Turki, ia digantikan oleh Ismet Inonu yang gaya kepemimpinannya kurang lebih sama dengan Attaturk yang otoritair militeristik dengan pemerintahan sekuler yang ekstrem. Namun sejak tahun 1946, Inonu melonggarkan kebijakan politik dengan upaya demokratisasi. Sejak itu, kajian Islam mulai kembali berkembang. Dan setelah perang Dunia II usai, kebijakan pemerintahan yang pada awalnya hanya membolehkan satu partai tunggal itu berakhir, yang mana ini pula menandai lahirnya kebijakan multi partai, dan salahsatu partai yang akhirnya lahir, ialah Partai Demokrat. 

Partai democrat atau Democrat Party (DP) didirikan pada tahun 1946, oleh Adnan Menderes dengan Mahmut Jalal Bayar. DP menjadi salah satu partai oposisi legal pertama di Turki. Sebelumnya, pada tahun 1931 Adnan Menderes memulai karir politiknya dalam Partai Sekuler yang dipimpin oleh Ataturk, yakni CHP (Republican People's Party). Namun beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tahun 1945 Ia bersama tiga temannya, termasuk Mahmut Celal Bayar dikeluarkan dari partai tersebut karena dianggap memiliki perbedaan pandangan dan Haluan politik dengan sekulerisme Mustafa Kemal yang ekstrem.

Melalui keberhasilan Democrat Party dalam kancah perpolitikan Turki pada saat itu, Ia menduduki kursi jabatan perwakilan dari provinsi Kutahya selama empat tahun. Hingga pada tahun 1950, saat Turki melaksanakan pemilu untuk pertama kalinya, Menderes dari Democrat Party berhasil terpilih menjadi Perdana Menteri Turki dengan memperoleh suara 52 persen mengalahkan peserta pemilu lain dengan ketimpangan yang besar. Kemenangannya dalam ajang demokrasi ini ditunjang kuat oleh program kampanye yang ditawarkannya, Yakni: Pertama, kebijakan Adzan dikembalikan mengunakan bahasa Arab, setelah sebelumnya Kemal Attaturk menetapkan aturan Azan harus dengan bahasa Turki; Kedua, diperbolehkannya ibadah haji; Ketiga, diperbolehkannya pengajaran agama islam masuk kedalam kurikulum sekolah-sekolah; Keempat, membuka sekolah Imam Khatib; Kelima, menghapus UU yang melarang Muslimah untuk berhijab. Hasilnya, Partai Demokrat berhasil memperoleh 318 kursi di parlemen. Ia juga meningkatkan hubungan diplomatic dengan negara-negara muslim sebagai usaha penguatan basis politik Turki di mata Internasional. 

Keberhasilan Adnan Menderes meraih suara rakyat Turki dalam pemilu ini diyakini sebagai sebuah kenyataan, bahwa rakyat Turki yang pada masa itu berada dibawah konstitusi bercorak sekuler masih memiliki keinginan-keinginan untuk menguatkan kembali nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.

Pada tahun 1955 ia juga mengambil tugas sebagai menteri luar negeri, bersamaan dengan jabatannya sebagai Perdana Menteri. Menderes juga kembali memenangkan pemilihan umum pada tahun 1954 dan 1957, yang artinya, Ia menjabat sebagai perdana menteri selama 10 tahun. Kebijakan politik yang diterapkan Menderes selama masa jabatannya, ialah sistem ekonomi liberal, yang memungkinkan lebih banyak perusahaan swasta, dan menjalin hubungan baik dengan Timur dan Barat. Hasil kinerjanya sebagai perdana Menteri menunjukkan keberhasilan yang cukup strategis bagi pertumbuhan ekonomi Turki dan kemajuan dalam bidang lainnya. Itu pula yang menjadi alasan mengapa Adnan Menderes berhasil berkali-kali memenangkan pemilu. Karena rakyat melihat kiprah perpolitikannya yang membawa Turki ke arah yang lebih berkemajuan. 

Kemajuan dalam bidang ekonomi ini, dilaksanakan dengan cara melaksanakan kebijakan-kebijakan ekonomi untuk memenuhi permintaan mendasar dari produsen-produsen pertanian. Salahsatunya, dengan dibukanya pintu investasi dalam proyek-proyek pembangunan insfrastruktur seperti jalan, jaringan listrik dan pengairan ke desa dilakukan secara besar-besaran. Sehingga ketika harga pasar semakin terjangkau, para petani akhirnya berhasil meningkatkan penghasilan mereka melalui perbesaran produksi agrikultur yang meningkat secara pesat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun