Pembelajaran literasi memang menyenangkan, tetapi sebagian siswa terkadang menganggap literasi adalah hal yang membosankan. Siswa terkadang tidak menyukai kegiatan membaca karena sudah malas melihat rentetan kalimat panjang yang tiada habisnya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru yang dituntut untuk terus berinovasi menciptakan kegiatan belajar yang seru dan menyenangkan, media ajar Pop Up Book mungkin bisa menjadi salah satu jalan keluar!
Seperti yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 yang bertugas di SDN Praon No. 223 Surakarta, pada Selasa (30/04/2024), mereka mencoba menerapkan salah satu program kerjanya yaitu media ajar Pop Up Book untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks cerita fabel. Kegiatan dilakukan bersama dengan siswa-siswi kelas 3 di ruang kelas. Kegiatan diawali dengan mahasiswa yang membacakan cerita fabel "Kancil dan Buaya" kepada siswa. Setelah itu, tiap kelompok diberikan seperangkat alat untuk membuat Pop Up Book seperti kertas karton, gambar-gambar sesuai isi cerita, dll. Tiap kelompok siswa tersebut kemudian diminta untuk menyusun Pop Up Book sesuai dengan cerita fabel yang telah mereka dengarkan sebelumnya.Â
Dengan menyusun Pop Up Book ini, siswa tidak hanya mengerti apa yang diceritakan dalam cerita fabel tersebut, mereka juga dituntut untuk mampu memahami cerita secara mendalam dengan mengetahui alur-alur kejadian dalam cerita fabel tersebut. Siswa juga diharuskan untuk menjalin kerjasama yang baik dengan teman kelompoknya sehingga nantinya diharapkan tercipta rasa kebersamaan dan gotong royong dalam diri mereka.Â
Tulisan ini ditulis bersama dengan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H