Mohon tunggu...
Syifa Rahmi
Syifa Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang menulis dan berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Literasi Menyenangkan dengan Media Ajar Pop Up Book

20 Juni 2024   12:18 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:39 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran literasi memang menyenangkan, tetapi sebagian siswa terkadang menganggap literasi adalah hal yang membosankan. Siswa terkadang tidak menyukai kegiatan membaca karena sudah malas melihat rentetan kalimat panjang yang tiada habisnya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru yang dituntut untuk terus berinovasi menciptakan kegiatan belajar yang seru dan menyenangkan, media ajar Pop Up Book mungkin bisa menjadi salah satu jalan keluar!

Seperti yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 yang bertugas di SDN Praon No. 223 Surakarta, pada Selasa (30/04/2024), mereka mencoba menerapkan salah satu program kerjanya yaitu media ajar Pop Up Book untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi teks cerita fabel. Kegiatan dilakukan bersama dengan siswa-siswi kelas 3 di ruang kelas. Kegiatan diawali dengan mahasiswa yang membacakan cerita fabel "Kancil dan Buaya" kepada siswa. Setelah itu, tiap kelompok diberikan seperangkat alat untuk membuat Pop Up Book seperti kertas karton, gambar-gambar sesuai isi cerita, dll. Tiap kelompok siswa tersebut kemudian diminta untuk menyusun Pop Up Book sesuai dengan cerita fabel yang telah mereka dengarkan sebelumnya. 

Dengan menyusun Pop Up Book ini, siswa tidak hanya mengerti apa yang diceritakan dalam cerita fabel tersebut, mereka juga dituntut untuk mampu memahami cerita secara mendalam dengan mengetahui alur-alur kejadian dalam cerita fabel tersebut. Siswa juga diharuskan untuk menjalin kerjasama yang baik dengan teman kelompoknya sehingga nantinya diharapkan tercipta rasa kebersamaan dan gotong royong dalam diri mereka. 

Tulisan ini ditulis bersama dengan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun