Mohon tunggu...
Syifa Rahma Nabila
Syifa Rahma Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Halo, saya Syifa Rahma Nabila. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, Jurusan Pendidikan Sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial sebagai Ajang Pencarian Identitas Pemuda

30 Maret 2024   15:21 Diperbarui: 30 Maret 2024   15:41 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media digital adalah bagian dari media sosial di mana pengguna memanfaatkan aplikasi berbasis internet untuk aktif berkontribusi, berbagi informasi, berpartisipasi, serta menciptakan beragam konten seperti blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang virtual. Semua ini didukung oleh teknologi multimedia yang terus berkembang dan meningkat. Media sosial dimanfaatkan sebagai wadah interaksi sosial dalam lingkungan virtual. Kegiatan yang umum dilakukan oleh pengguna media sosial meliputi berkomunikasi, berinteraksi dengan pengguna lainnya melalui pertukaran pesan, berbagi konten, dan membangun jejaring.

Di Indonesia, platform-platform media sosial yang popular dan banyak digunakan meliputi YouTube, Facebook, WhatsApp, Instagram, Line, BBM, Twitter, Google, Facebook Messenger, Skype, dan WeChat. Pengguna media sosial didominasi oleh kalangan pemuda dan dewasa. Pemuda menjadi salah satu pengguna internet yang paling banyak. Hal Ini menunjukkan bahwa mereka tidak lagi memiliki ruang pribadi karena telah terintegrasi sepenuhnya dengan ruang publik. Media sosial menjadi alat ekspresi diri, umumnya dilakukan dengan cara bertukar informasi tentang diri sendiri di berbagai platform media sosial. Contohnya, melalui status, foto, video, obrolan, komentar, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah agar dikenal oleh pengguna akun lainnya.

Bagi pemuda, media sosial merupakan salah satu tempat yang membantu dalam proses pencarian identitas diri. Selain itu, cara interaksi dan komunikasi yang lebih santai di media sosial membuatnya tidak terlalu menekan dan menakutkan bagi mereka, sehingga pemuda dapat dengan mudah mengubah karakter mereka di platform tersebut. Dengan kata lain, bagi pemuda, berinteraksi dan berkomunikasi di media sosial dianggap sebagai wadah ideal untuk bereksplorasi dan mencari jati diri. Kemudahan akses dan penggunaan media sosial juga menyebabkan beberapa penggunanya merasa kecanduan dan ketagihan.

Identitas diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan dirinya sendiri dan memberikan makna pada keunikan pribadinya, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memainkan peran penting dalam konteks kehidupan sosial. Pemuda membentuk identitas mereka dengan menggabungkan identifikasi sebelumnya dan membentuk struktur psikologis baru dengan karakteristik atau tanda khusus yang diyakini sebagai kebenaran tentang diri mereka sendiri.

Pemuda cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial daripada di kehidupan nyata. Mereka percaya bahwa media sosial adalah tempat yang sempurna untuk mengekspresikan diri, karena di sana mereka dapat merasa bahwa identitas mereka tidak terpapar sepenuhnya. Dengan menggunakan media sosial, pemuda merasa bebas untuk mengekspresikan diri tanpa terlalu memperhatikan lingkungan sekitar.

Penggunaan media sosial oleh pemuda memiliki dampak positif, seperti meningkatnya motivasi mereka untuk belajar dan mengembangkan diri melalui interaksi dengan teman online, yang juga dapat membantu mengurangi stres melalui dukungan timbal balik. Selain itu, media sosial memfasilitasi pemuda dalam mengekspresikan diri tanpa hambatan jarak dan waktu, serta memungkinkan penyebaran informasi yang cepat. Namun, ada juga dampak negatifnya, di antaranya adalah membuat pemuda enggan berkomunikasi di dunia nyata, lebih fokus pada diri sendiri, rentan terhadap kecanduan internet, dan menghadapi masalah privasi.

Secara keseluruhan, media sosial telah menjadi ajang penting bagi pemuda dalam pencarian identitas mereka. Ini memberikan platform yang luas untuk berekspresi, berinteraksi, dan membangun komunitas yang sesuai dengan minat dan nilai mereka. Namun, pemahaman yang sehat dan penggunaan yang bijaksana dari media sosial menjadi kunci untuk memastikan bahwa pengalaman ini memperkaya perkembangan individu tanpa mengorbankan kesejahteraan mental dan emosional mereka.

Referensi

Aprilia, R., Sriati, A., & Hendrawati, S. (2020). Tingkat kecanduan media sosial pada remaja. Journal of Nursing Care, 3(1).
Putri, M., & Nasril, N. (2023). Pengaruh Media Sosial Terhadap Identitas Diri Remaja. AL MUNIR: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 14(1), 75-85.
Zakirah, D. M. A. (2020). Media Sosial Sebagai Sarana Membentuk Identitas Diri Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Kopis: Kajian Penelitian Dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam, 2(2), 91-101.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun