Mohon tunggu...
Syifa Qulbi Fauziah
Syifa Qulbi Fauziah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa Industri Pariwisata

Mahasiswa pecinta alam yang sok sibuk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengolahan Opak Kelompok Wanita Tani Desa Karangpakuan Bersama Mahasiswa UPI

1 Juni 2023   15:32 Diperbarui: 1 Juni 2023   15:37 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Darmaraja, Sumedang - Pelaksanaan P2MB KKN Tematik Mahasiswa Universitas Indonesia Prodi Industri Pariwisata berkontribusi dalam pengolahan Opak yang dilaksanakan Oleh UMKM Kelompok Tani Wanita Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.  Pada tanggal 04 dan 09 April 2023 Kegiatan ini dilaksanakan di kediaman ketua Kelompok Tani Wanita Desa Karangpakuan RW 02, kegiatan pengolahan ini sangat menarik dan berpotensi sebagai daya tarik wisata.

Semangat Kelompok Tani Wanita Desa Karangpakuan menarik perhatian Mahasiswa Universitas Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam pengolahan Opak yang merupakan UMKM yang sudah memiliki pasar yang cukup luas yang diantaranya dikawasan Jawa Barat,Jawa Tengah bahkan Jawa Timur. dalam pengeloaannya menggunakan disistem produce by order dan di Bulan Ramadhan orderan akan semakin meningkat, maka KWT pun akan semakin disibukan dalam proses produksinya. Antusiasme Mahasiswa Universitas Indonesia pun tidak kalah semangatnya dan banyak potensi juga daya tarik yang didapat dari kegiatan pengolahan tersebut.

Kegiatan ini diawali dari Shubuh hingga sekitar pukul 10.00 WIB, dengan diawali mempersiapkan bahan dan alat untuk produksi Opak yang berbahan dasar Ketan.  dalam pengolahan Opak banyak proses atau tahapan yang harus dilakukan sehingga proses produksinyapun berlangsung berhari-hari. dalam proses pembuatan Opak, ketan yang sudah dimasak akan dicampur bahan-bahan lainnya kemudian dihaluskan atau ditutu dengan menggunakan dulang dan lisung (alat tradisional Sunda). kemudian ketan yang sudah halus akan berbentuk seperti ulen dan dibentuk kebeberapa bagian kecil yang dalam istilah sunda dicocogan, proses berikutnya adonan ketan akan di pipihkan dan dibentuk bulat yang istilahnya dileotan, kemudian dilanjutkan dengan proses penjemuran yang dilakukan seharian apabila panas matahari terik dan berlangsung beberapa hari jika panas matahari kurang, selanjutnya opak yang sudah kering akan diangkat dan siap untuk dibeleum yang artinya dibakar diatas tungku yang beralas kawat berbentuk saringan sambil dibolak-balik agar tidak gosong, dan di proses terakhir ada pengemasan, dalam pengemasannya terdapat keunikan dan kesulitan karena Opak disusun menyirip dan sangat unik sehingga dapat terlihat menarik.

karena keunikannya Mahasiswa Industri Pariwisata Universitas Indonesia melihat potensi sebuah daya tarik wisata yang dapat dikembangkan. besar harapan kedepannya akan ada pengembangan Produksi Opak yang dipadukan kegiatan berwisata yang bersifat Tradisional yang bisa menciptakan sustainbility tourism atau pariwisata berkelanjutan karena pelakunya melibatkan masyarakat itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun