Mohon tunggu...
syifa putri
syifa putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reproduksi Tulisan

3 Juli 2023   16:33 Diperbarui: 3 Juli 2023   16:37 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Reproduksi tulisan adalah bagian dari persiapan karya ilmiah yang dilakukan. Reproduksi tulisan dapat berupa ringkasan, ikhtisar, dan kutipan. Jika mereproduksi tulisan, kita dapat mereproduksi tulisan atau karya ilmiah yang sudah ada, baik karya ilmiah sendiri maupun karya ilmiah orang lain, yang digunakan sebagai referensi. Reproduksi tulisan yaitu reproduksi yang lebih sederhana namun dengan karakteristik dan bentuk yang sama dengan aslinya (seperti miniatur). 

Ringkasan, ikhtisar, dan kutipan adalah bentuk reproduksi tulisan, yaitu pengulangan sebuah tulisan (karya ilmiah) dalam bentuk yang lebih pendek. Penyajian kembali singkat ini harus memenuhi persyaratan tertentu. Syaratnya ialah: Reproduksi tulisan memiliki bagian - bagian tertentu yang sama dengan karya ilmiah aslinya. Adapun ukurannya, reproduksi tulisan lebih pendek dari aslinya. Reproduksi tulisan yang dibuat berasal dari karya ilmiah. Sebelum melakukan reproduksi tulisan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa ciri - ciri karya ilmiah yang akan direproduksi dan apa saja bentuknya. 

Bentuk karya ilmiah: Skripsis, Tesis, Disertasi, Makalah, Jurnal, dll. Syarat karya ilmiah adalah telah lulus uji ilmiah. Membaca adalah syarat wajib ketika melakukan reproduksi tulisan. Membaca adalah upaya mencari referensi. Artinya karya ilmiah yang direproduksi kembali dalam pemaparan yang lebih singkat harus dipelajari dan kita hrus lebih mengetahui informasi apa saja yang terkandung di dalamnya. Membaca adalah upaya menyeleksi infomasi. Berbagai informasi disajikan dalam artikel atau jurnal yang dapat dijadikan referensi. Namun, kita tidak menyerap semua informasi, kita harus memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan kita saat membuat karya ilmiah. Setelah meneliti referensi dan memilih informasi berikutnya, kita menyajikan kembali secara singkat dalam tiga bentuk, yaitu ringkasan, ikhtisar, dan kutipan. 

Syarat ringkasan: 

1. Mempertahankan urutan pemikiran penulis.  

2. Tidak mengandung hal yang baru.

3. Sesuai dengan sudut pandang asli penulis.

Sistematika penulisan ringkasan :

1. Pendahuluan: menjelaskan asal - usul atau latar belakang penulisan karya ilmiah yang telah kita kutip.

2. Metodologi: berbagai metode, baik metode penelitian, metode analisis yang digunakan oleh penulis karya ilmiah.

3. Hasil: deskripsi hasil penelitian yang terdapat karya ilmiah.

Ketentuan ikhtisar: 

1. Tidak mempertahankan urutan pikiran penulisan. Dilakukan sebagai upaya mereproduksi apa yang ditulis sesuai dengan kebutuhan kita.

2. Hanya mengambil bagian - bagian yang menarik. Menarik bagian - bagian yang berhubungan dengan kebutuhan kita dalam penyusunan karya ilmiah yang sedang dilakukan.

3. Tidak sepenuhnya memaparkan isi. Hanya bagian penting, bagian yang relevan atau berhubungan langsung dengan topik penelitia yang dilakukan.

Langkah- langkah menulis ikhtisar: 

1. Membaca teks aslinya.

2. Mencatat hal - hal yang menarik sesuai dengan kebutuhan kita.

3. Menuliskan dalam bahasa kita sendiri. Tulis poin - poin penting dan ceritakan dalam bahasa kita sendiri untuk pemahaman yang lebih baik, jika menggunakannya untuk referensi nanti. Namun substansinya tidak hilang, artinya gagasan harus dipertahankan dalam teks aslinya.

Kutipan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 

1. Kutipan langsung

- Tidak ada perubahan bentuk 

- Diapit tanda kutip. Jika mengambil kutipan dari karya ilmiah lain kemudian disisipkan kedalam karya ilmiah kita, tetapi kutipan tidak lebih dari empat baris, maka kutipan tersebut menggunaan tanda petik. Jika mengambil kutipan dari karya ilmiah lain dan kemudian dimasukkan ke dalam karya ilmiah kita, tetapi kutipannya lebih dari empat baris, maka paragraf akan dipisah. Ini untuk membedakan mana tulisan kita dan mana tulisan yang diambil dari referensi. (Paragraf dipisahkan dengan spasi yang lebih rapat, masing - masing menjorok satu tab dari kiri dan kanan)

2. Kutipan tidak langsung

- Hanya mengambil informasi inti dari referensi yang dibaca (tidak ada penjumlahan baris di sini)

- Ditulis dalam bahasa sendiri

- Tanpa tanda petik.

Sekian, Terima Kasih ^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun