Mohon tunggu...
syifa putri
syifa putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kalimat Efektif: Pengertian dan Syarat

20 Mei 2023   10:48 Diperbarui: 20 Mei 2023   10:51 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengertian kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang benar secara tata bahasa dan logis serta mudah dipahami orang lain. Kalimat yang efektif harus secara akurat mencerminkan pikiran dan keinginan komunikator (penulis atau pembicara). Artinya, kalimat efektif harus disusun dengan penuh kesadaran untuk mencapai mufakat.

Kalimat efektif dikenal sehubungan dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Setiap kalimat terlibat dalam proses decoding dan encoding (mengirim an menerima). Sesuatu yang disampaikan dan diterima dapat berupa pikiran, gagasan atau konsep, pesan, pengertian atau pengetahuan. Sebuah kalimat dikatakan efektif jika mampu mengatur proses pengiriman dan penerimaannya dengan sempurna. Kalimat efektif mampu mencerminkan isi atau maksud yang disampaikan secara jelas dan utuh dalam benak komunikator. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang benar, kalimat yang komunikatif. Kalimat yang mudah dipahami, atau kalimat efektif jangka panjang dapat dikatakan mudah dipahami dan pemahaman pendengar/ pembaca (komunikator) persis seperti yang dipahami/ yang ada dipikiran pembicara/ penulis (komunikator). Oleh karena itu, jelaslah bahwa kalimat efektif membutuhkan beberapa persyaratan disamping dari persyaratan gramatikal/ struktural. Persyaratan tersebut selanjutnya dapat disebut sebagai tanda atau ciri kalimat efektif. Dalam berbagai literatur yang saya baca, ada beberapa syarat kalimat efektif, paling tidak sebagai berikut : (1) Kelogisan, (2) Kepararelan, (3) Ketegasan, (4) Kehematan, (5) Ketepatan, (6) Kecermatan, (7) Kepaduan, (8) Kesejajaran, (9) Keharmonisan. Secara rinci, syarat kalimat efektif dapat diuraikan sebagai berikut :

Syarat kalimat efektif

1. Kelogisan 

- Klausa pasif dan aktif harus jelas

- Subjek dan kata keterangan harus jelas

- Klausa pengantar dan predikat harus jelas

- Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas

- Subjek tidak rangkap

- Predikat tidak didahului kata  yang

2. Keparalelan 

Predikat kalimat majemuk dengan kerapatan yang sama harus sejajar. Artinya, jika itu adalah kata kerja, maka harus semua kata kerja; ketika kata benda, maka harus kata benda semua. Contoh : Harga sayur mayur disesuaikan atau kenaikan itu wajar -> Harga sayur mayur disesuaikan atau dinaikkan secara wajar.

3. Ketegasan

- Unsur yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat. Contoh : Presiden menekankan bahwa kita harus menerapkan protokol kesehatan.

- Buat urutan yang logis. Misalnya : 1, 2 dan 3; kecil, sedang, besar; anak - anak, muda dan tua, dll. Contoh : Pengagumnya tidak hanya anak - anak, tetapi juga remaja, orang tua bahkan kakek - nenek.

4. Kehematan 

Kehematan berarti menggunakan kata - kata dengan hemat, tetapi tidak mengurangi arti atau mengubah informasi.

- Hindari pengulangan subjek yang sama dalam anak kalimat

- Hindari menggunakan superordinat pada hiponimi kata

- Hindari sinonim dalam kalimat

5. Ketepatan/ Akurasi

Ketepatan berarti penggunaan kata atau pemilihan kata harus benar.

- Penggunaan kata - kata harus tepat

- Pasangan kata harus cocok satu sama lain

- Hindari menghilangkan preposisi

6. Kecermatan

Kecermatan harus dilakukan untuk memastikan bahwa kalimat  yang dihasilkan tidak menimbulkan interpretasi ganda dan bahwa kata tersebut harus benar. Prinsip presisi berarti penggunaan kata - kata secara hati - hati dan tepat. Untuk mencapai akurasi dan ketepatan kata, pernyataan berikut harus diperhatikan.

- Hindari penanggalan awalan

- Hindari bunyi /c/ yang berkontraksi

- Hindari bunyi /s/, /p/, /t/ dan /k/ yang tidak dapat dipecahkan

- Hindari penggunaan kata - kata yang ambigu

7. Kepaduan/ Kohesi

Kepaduan berarti bahwa informasi yang dikirim atau disampaikan tidak terpecah - pecah

- Kalimat tidak panjang dan harus sistematis

- Kalimat padu dengan pola aspek- agen- verbal atau aspek- verbal- pasien

8. Kesejajaran

Kesejajaran berarti menggubakan bentuk yang sama dalam katayang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan memiliki makna yang sama, diperlukan susunan kalimat yang benar. Contoh : Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan didalam bagasi tiba tiba mati.

Yang benar,  maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan. Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan dan kerusakan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukan dan kematian.

9. Keharmonisan 

Keharmonisan kalimat berarti bahwa setiap kalimat yang kita bentuk harus serasi antara pola pikir dan struktur bahasa.

- Subjek, subjek (s) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, watak, objek, benda.

- Predikat, predikat (p) adalah bagian dari kalimat yang menyatakan apa yang harus dilakukan atau keadaan subjek. Predikat juga bisa berupa fitur, situasi, keadaan, properti, atau identitas suatu objek.

- Objek dan pelengkap, objek dan pelengkap adalah bagian dari kalimat yang melengkapi predikat.

- Deskripsi, deskripsi (ket) adalah bagian kalimat yang menjelaskan berbagai hal tentang bagian lain.

Sekian. Terima Kasih ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun