Mohon tunggu...
syifa okdelin
syifa okdelin Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

hobi ku memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kira-Kira Apa Ya Alasan Siswa Laki-Laki Cabut?

28 Januari 2025   17:54 Diperbarui: 28 Januari 2025   17:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kalian tau gak apa itu cabut atau bolos di sekolah? Nah, cabut atau bolos di sekolah itu adalah perlakuan seorang siswa atau beberapa orang siswa yang tidak menghadiri kelas di sekolah tanpa izin dan keterangan yg jelas. Cabut ini banyak loh terjadi dikalangan siswa, apalagi siswa laki-laki. Nah, ayo kita membahas tentang siswa laki-laki yang cabut sekolah dan apa alasan mereka bolos, serta pengaruhnya kepada diri mereka sendiri, lingkungan, dan masyarakat sekitarnya.

Mari kita membahas mengapa banyak siswa laki-laki yang cabut atau bolos.

Yang pertama,
Adanya Tekanan Akademis
Tekanan Akademis ini, adalah tekanan yang dirasakan oleh siswa tersebut karena tuntutan akademis yang tinggi. Ujian dan tugas yang menumpuk bisa membuat mereka merasa lelah dan bosan, lalu memilih untuk bolos sebagai pelarian. Padahal sih, mereka gak usah bolos ya biar tugas mereka tidak menumpuk, dan paham pada pelajaran tersebut sehingga tidak merasa kesusahan saat ujian.

Yang kedua,
Masalah Pribadi
Jika siswa mempunyai masalah pribadi dalam kehidupan sehari-hari seperti konflik keluarga, masalah emosional, pertemanan, atau tekanan-tekanan lainnya yang membuat mereka merasa tidak nyaman untuk berada disekolah. Faktor itu juga membuat mereka menjadi lebih malas dalam belajar.

Yang ketiga,
Pengaruh Teman Sebaya
Nah, ini penting nih teman-teman. Lingkungan pertemanan sangat berpengaruh loh terhadap keputusan seorang siswa. Jika siswa itu mempunyai teman yang sering bolos, kemungkinan besar siswa itu sendiri juga akan mengikuti jejak teman-temannya. Makanya, kita harus bisa ya dalam memilih pertemanan yang baik dan membawa pengaruh baik juga untuk kita.

Yang keempat,
Minat Siswa yang Rendah
Ketika siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau merasa bahwa pendidikan tidak relevan dengan kehidupan mereka, mereka sering memilih untuk tidak hadir dalam jam mata pelajaran tersebut dan tidak bersemangat dalam bersekolah.

Yang kelima,
Kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah
Kegiatan ekstrakurikuler itu bagus loh teman-teman untuk diikuti oleh siswa. Karena dengan itu siswa bisa mengasah kemampuan dirinya dan lebih banyak mempelajari hal baru. Namun, ada beberapa siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan menjadikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai alasan untuk cabut, apalagi jika mereka merasa lebih puas dan senang dengan kegiatan yang mereka ikuti.

Siswa yang sering bolos kebanyakan mengalami penurunan prestasi akademis. Saat mereka tidak menghadiri jam pelajaran, mereka kehilangan pelajaran yang penting dan kesulitan mengikuti materi yang diajarkan dikelas. Kemudian membuat siswa tersebut kesusahan dalam ujian.

Dengan cabut sekolah, siswa juga bisa kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kepemimpinan mereka.

Ketika siswa merasa tidak berhasil dalam akademisnya, bisa menyebabkan rasa percaya diri siswa tersebut menurun. Siswa itu mungkin merasa lebih buruk dibanding teman-teman sekelasnya yang lebih rajin.

Kebiasaan bolos bisa loh membentuk pola pikir negatif terhadap pendidikan dan masa depan siswa. Contohnya, mungkin siswa tersebut mulai meragukan pentingnya pendidikan dalam mencapai cita-citanya.

Siswa yang sering cabut sekolah juga berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan akibat tekanan yang mereka alami.

Jika banyak siswa yang cabut sekolah, kualitas sumber daya manusia di masyarakat pastinyamenurun. Hal itu berdampak banyak pada perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat secara keseluruhan.

Siswa yang tidak mendapatkan pendidikan yang baik juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku kriminal atau kegiatan negatif lainnya yang melanggar.

Pendidikan merupakan kunci untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Siswa yang cabut sekolah akan memiliki kesempatan kerja yang lebih terbatas di masa depan.

Tindakan cabut sekolah tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga berdampak pada keluarga mereka. Keluarga mungkin harus menghadapi konsekuensi sosial dan ekonomi akibat keputusan anaknya yang buruk.

Jika ini terus berlanjut, bisa terjadi perubahan sosial dalam masyarakat di mana pendidikan dianggap kurang penting oleh generasi muda.

Dari sini, kita bisa melihat betapa pentingnya peran dari orang tua dan guru bagi siswa yang merasa gagal dalam akademisnya dan memilih untuk bolos. Orang tua mungkin bisa merangkul anaknya tersebut, dan memberi dukungan terhadap anak.

Dengan kerja sama dan dukungan dari orang tua dan guru, siswa akan merasa lebih semangat dalam merubah kebiasaan buruknya tersebut dan menjadi pribadi yang lebih baik dsri sebelumnya. Kemudian, membuat siswa lebih paham bahwasanya jika mereka terus-terusan bolos maka akan berpengaruh buruk terhadap masa depannya sendiri.

Orang tua juga harus bisa memberikan motivasi terhadap anaknya dan mengaplikasikan kepada anaknya betapa pentingnya pendidikan dan memberi tahu bahwasanya dampak bolos begitu besar terhadap masa depan anak.

Guru di sekolah juga penting agar mendukung siswa tersebut. Mungkin guru bisa mengajak siswa bersosialisasi dan mengajak siswa bercerita, apa alasan mereka cabut?

Dengan ini, bisa membuat siswa merasa lebih dekat dengan lingkungan sekolahnya dan juga membuat siswa tersebut bersemangat dalam proses pembelajarannya. Siswa juga lebih bisa memahami bahwa menghargai waktu itu sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap masa depannya kelak.

Karena dukungan dan rangkulan dari orang tua dan guru, siswa pastinya lebih merasa semangat untuk menempuh pendidikannya. Dukungan tersebut juga akan memberikan motivasi yang lebih berarti terhadap siswa tersebut sehingga siswa mampu merubah kebiasaan buruknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun