Mohon tunggu...
Syifa Nurul Hasanah
Syifa Nurul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Manusia setengah recall recall

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Losida Kaktus 2in1 dari KKM 53 Universitas Bina Bangsa Tahun 2023 untuk Desa Waringin

15 September 2023   00:37 Diperbarui: 15 September 2023   00:45 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Waringin terbentuk sebelum tahun 1940, yang terletak di Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, yang berbatasan dengan Desa Kosambironyok dan Grogol Indah Kecamatan Anyer Kabupaten Serang. Menurut cerita disebut Desa Waringin dikarenakan  terdapat pohon beringin yang sangat besar yang terletak di Kampung Ciguling tepatnya dekat rumah Kepala Desa yang ke 2 (Abdullah Sakim / Jaro Dulah).

Sudah menjadi hal umum bahwa sebagian besar sampah yang dihasilkan di setiap rumah terutama di Desa Waringin adalah sampah organik. Maka dari itu, kegiatan sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik sangat penting untuk dilakukan. Selain dari pada itu, KKM 53 tergerak untuk membuat suatu teknologi yang dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. 

Gambar 2. Proses Pembuatan/Dokpri
Gambar 2. Proses Pembuatan/Dokpri

"Losida merupakan terobosan unik yang mampu mengubah sampah organik menjadi pupuk organik hanya dengan mencampurkan sampah organik sisa dapur masyarakat dengan air bekas cucian beras, bisa digantikan dengan cairan EM4 atau bisa juga dengan dedaunan kering" Ujar Ramadhan Yuwiko Utomo, Ketua KKM 53 Desa Waringin Universitas tahun 2023. 

Losida atau lodong sisa dapur merupakan salah satu cara memanfaatkan sampah organik yang ada di rumah tangga dengan menggunakan lodong atau pipa yang ditanam di tanah. Losida merupakan upaya termudah yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan sampah organik di lingkup rumah tangga.

Gambar 3. Animasi Losida Kaktus 2in1 KKM 53/Dokpri
Gambar 3. Animasi Losida Kaktus 2in1 KKM 53/Dokpri

Yuwiko menambahkan, bahwa bahan-bahan tambahan yang dapat dicampurkan dengan limbah sisa dapur di Losida tersebut mempunyai rentang waktu yang berbeda agar dapat berubah menjadi kompos. "Jika dicampur dengan air cucian beras, itu memakan waktu +-3 Bulan, jika dicampur dengan EM4 akan memakan waktu +-2 Bulan, sedangkan jika di campurkan dengan dedaunan kering maka memakan waktu sekitar 6 bulan atau sampai lodong pipa nya penuh", Ujarnya. 

Gambar 4. Dokumentasi penanaman losida bersama warga setempat/Dokpri
Gambar 4. Dokumentasi penanaman losida bersama warga setempat/Dokpri

Dengan dibuatnya Losida Kaktus 2in1 ini, KKM 53 mengharapkan agar kedepannya warga Desa Waringin dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah organik sembarangan. selain dapat mencemari lingkungan, sampah organik juga akan menjadi busuk dan khawatir dikonsumsi oleh hewan-hewan di sekitar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun