Mohon tunggu...
Syifa Nurjanah
Syifa Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya adalah Mahasiswa semester 5 dari suatu Universitas di Bandung. Saya suka membaca dan mengeksplor berbagai hal. Saya juga aktif berorganisasi dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penarik Becak yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kemajuan Teknologi

16 Oktober 2024   12:17 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi penulis (16/10)

Kemajuan Teknologi Menimbulkan Berbagai Dampak

Kini jaman sudah semakin canggih, banyak hal berubah seiring berjalannya waktu. Teknologi yang semakin maju menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Banyak dampak baik positif maupun negatif yang bisa kita rasakan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tak dapat dipungkiri banyak dampak positif dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat kita rasakan dan kita lihat bahwa bagaimana kecanggihan teknologi yang semakin maju ini mempermudah akses dan pekerjaan kita. Dengan teknologi yang semakin maju kini kita dapat berinteraksi dan bahkan mengakses segala hal melalui kecanggihan teknologi tersebut.

Namun bukan hanya hal positif, banyak juga dampak negatif yang diakibatkan oleh majunya teknologi masa kini. Salah satunya ialah transportasi umum tradisional yang sudah mulai terkikis akibat teknologi yang semakin maju. 

Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari kita, dimana transportasi umum tradisional yang menjadi ciri khas dan dulunya ada dimana mana kini sepi peminat dan juga sudah jarang menampakkan dirinya. Salah satu tranportasi umum tradisional yang sudah jarang ditemui ialah becak. 

Tranportasi umum tradisional becak ialah transportasi beroda tiga yang bergerak dengan menggunakan tenaga manual manusia. Becak sendiri digerakkan dengan digoes dan biasanya cukup untuk menampung 1-2 orang dalam sekali berangkat.

Bapak Enco, Tukang Becak yang Masih Eksis Hingga Kini

Bapak Enco (59) adalah salah satu penarik becak yang masih bertahan dan eksis hingga saat ini. Bapak Enco dapat kita temui di Jl. Supratman Bandung tepat di samping SMPN 22 Bandung, tempat ia biasa memarkirkan becaknya.

 Saat diwawancara pada Rabu (16/10) Bapak Eunco bercerita ia tinggal di Jemuju samping SMPN 22 Bandung "Saya tinggal di Jemuju samping SMP ini sendiri, keluarga istri dan anak tinggal di Majalengka, biasanya saya pulang sebulan sekali atau dua bulan sekali menggunakan elf" Begitu ucap Bapak Enco

Saat ditanya sudah berapa lama ia menjadikan becak sebagai mata pencahariannya, ia berbicara mengenai pengalamannya yang sudah menjadikan becak sebagai mata pencahariannya selama 17 tahun terakhir, "Bapak narik becak sudah 10 tahun lebih, kayaknya ada 17 tahunan" Begitu ucap Bapak Enco.

Beralih Menjadi Tukang Parkir

Namun menarik becak kini bukanlah pekerjaan utamanya karena umurnya yang sudah tidak mendukung, saat ditanya kenapa tidak menarik becak lagi, Bapak Enco berkata "sudah 4 tahun terakhir becak cuma dijadikan tempat istirahat saja, sekarang aslinya bapak jadi tukang parkir, soalnya kalau narik udah tua udah ga kuat". 

Dan saat ditanyai mengenai pendapatannya sehari-hari ia berkata "Untuk penghasilan sehari-hari saya asalnya dari jadi tukang parkir di dekat sini, dan pendapatannya alhamdulillah cukup buat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga di kampung"

Bapak enco bercerita bahwa muatan yang kini sudah beralih ke ojek online dan oleh sebab itu juga ia tidak menarik becak lagi, "Sekarang muatan juga udah diambil ojek semua, jadi becak bener bener cuma buat tempat istirahat", begitu ucapnya saat ditanya mengenai apakah tetap menarik becak sesekali.

Harapan 

Dari wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa kemajuan teknologi memberikan berbagai dampak dari berbagai aspek. Dengan wawancara ini diharapkan masyarakat akan sadar pentingnya menjaga kelestarian budaya khas kita. 

Kehadiran becak walaupun hanya sebagai tempat peristirahatan bagi Pak Enco di sela kegiatannya membantu kita tersadar bahwa masih ada transportasi tradisional yang harus tetap kita jaga kelestariannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun