Mohon tunggu...
Syifa Nur Halimah
Syifa Nur Halimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang manusia yang suka nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Kesaktian Pancasila bagi Para Akademisi

2 Oktober 2024   20:09 Diperbarui: 2 Oktober 2024   20:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Pancasila merupakan Ideologi Negara yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik secara material maupun spiritual yang dicapai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pancasila juga menjadi pegangan hidup dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila hendaknya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berinteraksi dengan masyarakat, dan dalam berhubungan dengan lingkungan.

     Pancasila sebagai ideologi negara sempat mengalami sejumlah tantangan. Salah satunya adalah peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI yang terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965 di Indonesia. Peristiwa ini melibatkan penculikan dan pembunuhan sejumlah jenderal TNI Angkatan Darat yang dianggap sebagai musuh oleh kelompok yang mengklaim diri sebagai Gerakan 30 September. Peristiwa ini menandai puncak ketegangan politik antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kekuatan militer, serta partai-partai politik lainnya. G30S/PKI bukan hanya sebuah peristiwa militer, tetapi juga titik balik yang mempengaruhi arah sejarah Indonesia selama beberapa dekade. Peristiwa ini juga merupakan bukti kesaktian pancasila.

      Jenderal Soeharto sebagai Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Oleh karena itu, setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari kesaktian pancasila oleh seluruh jajaran pemerintahan.

     Setelah naik menjadi Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai hari nasional yang wajib diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia Tertuang dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966).

Kesaktian Pancasila bagi para akademisi memiliki makna yang mendalam, mencakup beberapa aspek penting:

1.) Pendidikan dan Penelitian: Pancasila menjadi landasan bagi pengembangan kurikulum dan penelitian. Akademisi diharapkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam studi mereka, sehingga menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang kebangsaan dan karakter bangsa.

2.) Pemahaman Multikulturalisme: Dalam konteks masyarakat Indonesia yang beragam, Pancasila mengajarkan toleransi dan saling menghormati antar budaya. Akademisi perlu mempromosikan nilai-nilai ini dalam karya ilmiah dan diskusi, serta mengajak masyarakat untuk lebih memahami keragaman.

3.) Pembangunan Karakter Bangsa: Akademisi memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Dengan mengedukasi tentang Pancasila, mereka berkontribusi pada pembangunan mental dan moral bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur.

4.) Kritis terhadap Tantangan Zaman: Kesaktian Pancasila juga berarti kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi, politik, dan sosial. Akademisi diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan yang kritis dan konstruktif, memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi isu-isu kontemporer.

5.) Dasar Etika dalam Penelitian: Pancasila memberikan panduan etis bagi akademisi dalam menjalankan penelitian. Nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan kebersamaan menjadi acuan untuk menjaga integritas dan tanggung jawab dalam setiap karya ilmiah.

6.) Pengabdian kepada Masyarakat: Pancasila mendorong akademisi untuk terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan menerapkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah sosial, mereka dapat menunjukkan bahwa akademisi bukan hanya sebagai peneliti, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun