BAHASA INDONESIA DALAM KURIKULUM MERDEKA : PERSPEKTIF GURU SD
Oleh : Syifa Nuranjani & Fadila Putri D.R
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan konten yang lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Penerapan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa dan mewujudkan profil pelajar Pancasila (Fatimah 2018).
Kurikulum Merdeka membuka jalan baru dalam pengajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar (SD), dengan menekankan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peran guru sangat krusial untuk menerapkan pendekatan yang lebih interaktif dan kontekstual. Meskipun tujuan dari perubahan kurikulum ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, masih banyak guru yang terjebak dalam metode pengajaran konvensional, seperti hafalan dan pendekatan teoritis, yang membuat proses belajar menjadi kaku dan kurang menarik bagi siswa. Akibatnya, penguasaan materi Bahasa Indonesia di kalangan siswa cenderung rendah.
Inovasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangat penting dan dapat dilihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan ini, para guru sebaiknya mengaplikasikan berbagai metode yang lebih menarik, seperti memanfaatkan teknologi digital dan mengadakan aktivitas praktis yang melibatkan siswa secara aktif.
Kurikulum Merdeka juga mengedepankan pengembangan Profil Pelajar Pancasila, di mana siswa diharapkan tidak hanya menguasai bahasa, tetapi juga memiliki karakter yang baik, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan berkolaborasi. Dengan demikian, pengajaran Bahasa Indonesia lebih dari sekadar transfer pengetahuan; ini juga merupakan proses pembentukan karakter dan keterampilan sosial siswa. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman serta memenuhi kebutuhan siswa, agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan efektif.
Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pentingnya kebebasan berpikir bagi pendidik dan peserta didik. Program ini mendorong mereka untuk menelusuri pengetahuan dari lingkungan sekitar, bukan hanya bergantung pada buku atau modul. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga siswa mampu berpikir secara mandiri dan kolaboratif. Dengan demikian, mereka diharapkan menjadi individu yang unggul, kritis, kreatif, inovatif, dan aktif di masa depan.
Konsep Merdeka Belajar sejalan dengan pemikiran progresif John Dewey, yang menekankan bahwa kebebasan dalam pendidikan sangat penting untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal. Meskipun terdapat beberapa penelitian mengenai hubungan antara Merdeka Belajar dan pembelajaran Bahasa Indonesia, pengamatan di bidang ini masih tergolong sedikit. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas pelaksanaan pengajaran Bahasa Indonesia dalam konteks Merdeka Belajar (Elviya  & Sukartiningsih, 2023)..
Strategi pembelajaran inkuiri pun menjadi sangat relevan karena melibatkan tahapan observasi, bertanya, investigasi, dan analisis yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar. Dalam kerangka Kurikulum Merdeka, pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan kognitif, tetapi juga keterampilan akademik dan pembentukan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, tema-tema seperti gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk membangun literasi budaya dan kewarganegaraan siswa.
Dengan demikian, Kurikulum Merdeka diharapkan mampu menciptakan individu yang tidak hanya mahir berbahasa, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan budaya yang tinggi.
Transformasi pendidikan dalam Kurikulum Merdeka membawa perubahan signifikan pada metode pembelajaran, kini beralih ke pendekatan yang berfokus pada peserta didik. Dalam konteks ini, model Project Based Learning (PjBL) menjadi salah satu metode utama, yang menjadikan siswa aktif terlibat dalam proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Terdapat berbagai pendekatan inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Salah satunya adalah metode "One Day One Dongeng," di mana pendidik diharuskan menciptakan dongeng yang berkaitan dengan materi ajar dalam satu bab, memberikan pengalaman belajar yang menarik dan menilai kemajuan siswa secara efektif. Selanjutnya, metode role playing memungkinkan siswa untuk merasakan langsung skenario yang sesuai
dengan materi pelajaran, membantu mereka memahami dan mendalami konsep dengan lebih baik (Maulida et al., 2024)
Sebagai contoh, dalam pembelajaran laporan perjalanan, siswa dapat membuat video laporan berdasarkan materi yang telah diajarkan, kemudian membagikannya di platform media sosial seperti YouTube atau Instagram. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam metode ini tidak hanya meningkatkan motivasi siswa, tetapi juga memperluas jangkauan karya mereka kepada publik, mendorong mereka untuk menciptakan hasil terbaik Dengan demikian, penerapan berbagai metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa sekaligus kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kerangka Kurikulum Merdeka, menjadikan proses belajar lebih interaktif dan menyenangkan.
Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menciptakan individu yang tidak hanya mahir berbahasa tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan budaya yang tinggi. Transformasi pendidikan ini membawa perubahan signifikan dengan memusatkan perhatian pada peserta didik dan mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif. Oleh karena itu, guru perlu terus berinovasi dan menyesuaikan metode pengajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif.
Daftar Pustaka
Elviya, D. D., & Sukartiningsih, W. (2023). Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka Pada  Pembelajaran              Bahasa  Indonesia  Kelas  Iv  Sekolah  Dasar  Di  Sdn  Lakarsantri  I/472  Surabaya.
Https://Ejournal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Jurnal-Penelitian-Pgsd/Article/View/54127, 11(8), 1--14.
Maulida, Â U., Â Tampati, Â R., Â Guru, Â P., Â & Â Ibtidaiyah, Â M. Â (2024).
          TRANSFORMASI  PEMBELAJARAN  BAHASA INDONESIA TINGKAT DASAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA. Jurnal                    Pemikiran Dan Pendidikan Dasar, 72--79. https://doi.org/https://doi.org/10.51476/dirasah.v7i1.629
Fatimah & Sari, R. D. K. 2018.Strategi Belajar dan Pembelajaran dalam Meningkatkan Keterampilan Bahasa.Pena Literasi: Jurnal                  Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2), 108-113
BIOGRAFI
   Syifa Nuranjani atau biasa dipanggil dengan panggilan Anjani yang juga merupakan Ibu dari satu orang anak ini lahir di Kebumen pada tanggal 19 April 2001, anak pertama dari empat bersaudara, dari orang tua bapak Hj. Badrun dan ibu Etti haryati. Anjani mulai mengenyam pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SD IT Kitri Bhakti, melanjutkam sekolah menengah pertama di SMP Takhassus Al-Qur'an wonosobo dan sekolah menengah atas di SMA N 2 Cikarang Utara. Sesuai dengan cita-cita hidupnya yang ingin menjadi seorang guru hingga akhirnya menjadi salah satu mahasiswi di Universitas Pelita Bangsa kabupaten Bekasi pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada tahun 2024. Motto hidup yang ia miliki adalah Jangan takut gagal karna kunci keberhasilan ada belajar dari banyak kegagalan.
    Fadila Putri Danang Ramadani atau biasa dipanggil dengan panggilan Dila ini lahir di Banyumas pada tanggal 08 November 2004, anak pertama dari tiga bersaudara, dari orang tua bapak Anang Mujianto dan ibu Endah. Dila mulai  mengenyam pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SDN Karang Baru 04, melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP N 2 Ajibarang dan sekolah menengah atas di SMK 11 Maret. Sesuai dengan cita-cita hidupnya yang ingin menjadi seorang guru hingga akhirnya menjadi salah satu mahasiswi di Universitas Pelita Bangsa kabupaten Bekasi pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada tahun 2024. Motto hidup yang ia miliki adalah Tetapkan tujuanmu setinggi mungkin dan jangan berhenti sampai kamu mencapainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H