Mohon tunggu...
syifa noor
syifa noor Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi Universitas Airlangga

Saya Syifa Noor Zuleycha, mahasiswi fakultas kedokteran gigi Universitas Airlangga. Saya memiliki minat terhadap pengembangan diri dan pengabdian kepada masyarakat. Saya merupakan orang yang antusias dan suka mencoba berbagai pengalaman baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lulusan Dokter Gigi Bisa Jadi Apa Saja Sih?

28 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:58 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dokter gigi. Foto: Pinterest/Adindathms

     Dokter gigi adalah seorang profesional medis yang khusus mempelajari kesehatan gigi, mulut dan sekitarnya. Tugas mereka meliputi mencegah, mendiagnosis dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan gigi dan mulut misalnya gigi berlubang, infeksi dan gusi bengkak. Selain itu, dokter gigi juga memberi edukasi tentang pentingnya merawat gigi dan menjaga kesehatan mulut kepada pasien. Seorang dokter gigi biasanya menempuh studi dalam waktu 5-6 tahun sehingga dapat menyandang gelar dokter gigi setelah menyelesaikan koas, masa studi bergantung pada universitas masing-masing.

     Lulusan dokter gigi biasanya akan membuka praktek sendiri atau bekerja di rumah sakit. Namun, tahukah anda lulusan dokter gigi juga bisa menjadi lebih dari sekedar dokter gigi? Berbagai opsi karir yang menjanjikan bagi mereka yang mau mencoba tantangan. Mari kita menjelajahi berbagai peluang karir bagi lulusan dokter gigi.

     Karir seorang dokter gigi dapat dibedakan menjadi karir klinis dan non klinis. Karir klinis antara lain adalah:

  1. Dokter gigi praktisi: Menangani pasien dan melakukan perawatan gigi, membuka klinik secara mandiri.

  2. Spesialis orthodonti: Berfokus pada diagnosis dan perawatan ketidakteraturan gigi dan rahang misalnya penggunaan behel dan kawat gigi 

  3. Spesialis bedah mulut: Memiliki keahlian dalam pembedahan mengenai mulut, gigi dan rahang.

  4. Spesialis prostodonsia: Berfokus pada restorasi dan penggantian gigi yang rusak misalnya pembuatan gigi palsu, implan dan veneer.

  5. Spesialis periodonsia: Menangani masalah perawatan gusi dan jaringan pendukung gigi.

  6. Spesialis pedodonsia: Mengkhususkan ke dalam perawatan gigi kepada anak-anak.

  7. Spesialis radiologi Kedokteran Gigi: Memiliki keahlian dalam penggunaan alat diagnostik seperti MRI dan CT scan. 

     Selain klinis,  terdapat beberapa karir non klinis bagi lulusan Kedokteran Gigi. Beberapa karir non klinis dapat diraih tanpa pendidikan spesialis namun ditunjang dengan studi pascasarjana pada bidang yang lain. Karir non klinis diantaranya:

  1. Peneliti Kedokteran Gigi: Mengembangkan teknologi dan metode perawatan gigi secara lebih optimal dan inovatif.

  2. Konsultan kesehatan gigi: Memberikan saran kesehatan gigi kepada masyarakat misalnya melalui edukasi atau sosialisasi.

  3. Pengajar atau dosen: mengajar di perguruan tinggi Kedokteran Gigi.

  4. Manajer klinik atau rumah sakit: Mengelola klinik atau rumah sakit, dapat ditunjang dengan pascasarjana MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit).

  5. Pengusaha klinik atau laboratorium: Mengelola bisnis perawatan kesehatan gigi 

  6. Konsultan kesehatan masyarakat: Mengembangkan program kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan perawatan gigi dan mulut.

  7. Konten kreator: Memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut melalui media sosial.

  8. Surveyor klinik atau rumah sakit: Melakukan penilaian dan akreditasi pada fasilitas kesehatan.

     Sebuah kisah inspiratif datang melalui pasangan dokter gigi yaitu drg. Beng dan  drg. Fivi yang memiliki budget milyaran melalui usaha inovasi dalam bisnis teknologi kesehatan. Mereka adalah pemilik PT Tren Global Teknologi, yang menyediakan solusi digital untuk praktek kedokteran gigi dan termasuk pemasaran online dan sistem manajemen klinik. Baru-baru ini, drg. Fivi mendapatkan mobil Mercedes Benz dan penghargaan sebagai peringkat tertinggi presidential lho dari perusahaan mereka. Selain itu, ada drg. Oktri Manessa sebagai pendiri OMDC, yang telah berkembang menjadi jaringan klinik gigi dengan banyak cabang di Indonesia. OMDC dental clinic didirikan dengan tujuan untuk memberikan akses perawatan gigi yang berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat. Saat ini, OMDC telah hadir dengan 17 cabang yang terdiri dari 1 klinik OMDC health care, 15 klinik OMDC dental clinic, 2 klinik OMDC peduli yang didedikasikan khusus untuk memberikan pelayanan gratis bagi masyarakat kurang mampu dan 1 klinik OMDC grow and shine yang diperuntukkan khusus tumbuh kembang anak. Lebih dari 9000 pasien telah dilayani oleh OMDC setiap bulannya. Di sisi lain, ada banyak dokter gigi yang juga menjadi content creator. Misalnya drg. Khansa yang selalu aktif mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan gigi maupun perawatan dalam kedokteran gigi.

Sumber: Tiktok/kanshue
Sumber: Tiktok/kanshue

  Terdapat berbagai prospek kerja yang menjanjikan bagi lulusan Kedokteran Gigi. Memilih karir yang tepat dapat membantu kesuksesan dan meningkatkan kepuasan dalam menjalani hidup. Selain itu, penting juga mengetahui minat dan bakat serta mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan keinginan mereka. Masa depan adalah milik mereka yang berjuang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun