Mohon tunggu...
Syifa anditha Salsabila
Syifa anditha Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Calon s.ilkom, alias sarjana ilmu komedi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sisi Gelap Original Character dan Dampaknya bagi Mental Health

24 Mei 2022   23:50 Diperbarui: 25 Mei 2022   00:53 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jenis delusi ini bisa diwujudkan berupa yakin sekali dirinya punya keterampilan (skill) yang tiada tara, punya banyak kenalan orang penting, punya harta berlimpah, dan memegang jabatan atau kekuasaan penting. Selain gangguan kesehatan mental, orang yang merasa paling hebat kemungkinan juga berkaitan dengan gangguan kepribadian narsistik.

Tak hanya itu, kebebasan menulis cuitan juga sebabkan beberapa karakter menulis sindiran yang ditujukan pada seseorang namun berujung timbulnya kesalahpahaman, sebab orang lain yang sedang overthinking merasa sindiran itu untuknya. Satu cuitan dapat dimaknai berbeda oleh masing-masing kepala. Dengan interpretasi yang berbeda, positif dan negatif. Bisa saja seseorang yang sedang overthinking sedikit mengguncangkan pikirannya berakhir dengan rasa cemas berlebihan meski hal tersebut tidak ditujukan untuknya. Aksi sindir-menyindir ini tak dapat dianggap sepele, mungkin dapat berakibat lebih parah bagi beberapa orang, salah satunya gangguan kecemasan. 

Sejalan dengan teori dramaturgi, Menurut Goffman (1959), dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia. Situasi dramatik yang seolah-olah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi untuk menggambarkan individu-individu dan interaksi yang dilakukan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa, dramatugi merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai bentuk alur cerita pertunjukan drama dalam sebuah pentas.

Dalam hal ini OC dijadikan sebagai panggung, dimana penulis dengan bebas mengekspresikan dirinya melalui karakter dan tulisannya. Namun lantaran kebebasan yang ada, sering kali kita tidak dapat menyaring hal-hal apa saja yang seharusnya bisa dan tidak bisa kita terapkan. OC yang seharusnya dapat menjadi peralihan guna salurkan ide-ide di kepala, justru menjadi penyebab utama dalam gangguan kesehatan mental. 

Referensi.

  1. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/23/pengguna-twitter-indonesia-masuk-daftar-terbanyak-di-dunia-urutan-berapa#:~:text=Jumlah%20pengguna%20Twitter%20terbanyak%20(per%20Januari%202022)&text=Twitter%20merupakan%20salah%20satu%20jejaring,Aair%20per%20Januari%202022%20lalu.

  2. https://revitasurya.medium.com/fenomena-unik-ocrp-di-media-sosial-twitter-d6584470522c

  3. Booth, Paul. 2010. Digital Fandom: New Media Studies. hal.153-154. Peter Lang: New York.

  4. https://www.sosiologi.info/2021/07/teori-dramaturgi-erving-goffman-penjelasan-dan-contohnya.html

  5. Permainan Roleplayer di Media Sosial Twitter | Vernika | Prosiding Manajemen Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun