Mohon tunggu...
Syifa Nailah Putri
Syifa Nailah Putri Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Pendidikan Matematika

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Apakah FOLU Net Sink Cukup untuk Mengatasi Pemanasan Global?

9 Desember 2024   08:35 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:39 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi manusia saat ini adalah pemanasan global. Dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, para ilmuwan dan pembuat kebijakan berusaha menemukan solusi yang efektif untuk membalikkan tren tersebut. Salah satu pendekatan yang muncul adalah Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon melalui pengelolaan hutan dan penggunaan lahan lainnya. Namun, pertanyaannya adalah, apakah FOLU Net Sink cukup untuk mengatasi pemanasan global? 

Sebelumnya perlu kita ketahui apakah Folu Net Sink itu? Forestry and Other Land Use Net Sink singkatnya FOLU Net Sink, merupakan kondisi di mana sektor lahan dan hutan menyerap lebih banyak emisi karbon ketimbang yang dikeluarkan. FOLU Net Sink 2030 adalah tujuan yang ingin dicapai melalui tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan, dengan asumsi tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030. Kebijakan ini adalah bukti keseriusan Indonesia dalam mengurangi emisi GRK serta mengendalikan perubahan iklim yang terjadi beserta dampaknya dengan tujuan untuk mencapai kondisi di mana sektor kehutanan dan lahan menyerap lebih banyak emisi karbon daripada yang dikeluarkan.

Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengeluarkan Rencana Operasional (Renops) untuk mencapai target Indonesia FOLU Net Sink 2030 melalui Keputusan Menteri LHK nomor SK.168/2022. Melalui target ini, tingkat serapan emisi di sektor FOLU ditargetkan lebih besar daripada emisi yang dihasilkan. Lantas, untuk mencapai target net sink pada tahun 2030, apa saja strategi dan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor Forestry and Land Use (FOLU)?

Menurut sumber-sumber yang saya baca, saya simpulkan strategi dan tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor FOLU Net Sink diantaranya:

1. Perlindungan hutan dari deforestasi

Deforestasi dapat didefinisikan sebagai proses kehilangan hutan alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti penebangan, yang bertujuan mengubah fungsi lahan hutan menjadi non-hutan. Secara ringkas deforestasi terjadi ketika hutan alam dihancurkan untuk menjadi lahan lain.

Deforestasi memiliki dampak negatif pada tanah karena menghambat penyerapan air hujan, sehingga memicu erosi, kehilangan kesuburan tanah, banjir dan tanah longsor.

Maka dari itu, untuk mempertahankan Net Zero Emmission, deforestasi harus dikurangi untuk mencapai target emisi nol.

2. Perlindungan Degradasi Hutan di Area Konsesi

Perlindungan hutan alam primer dalam konferensi mencakup pencegahan degradasi terencana melalui revisi rencana pengelolaan hutan untuk memprioritaskan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Upaya perlindungan ini fokus pada pemeliharaan berkelanjutan hutan alam primer dari dampak tidak terduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun