Sejak penayangannya, Twinkling Watermelon memberikan pengaruh nyata terhadap cara masyarakat berinteraksi. Banyak penonton mulai lebih menghargai pentingnya komunikasi, terutama dengan keluarga. Mereka juga menjadi lebih sadar akan pentingnya inklusivitas dan keberagaman dalam hubungan sosial.
Diskusi tentang tema-tema yang diangkat dalam drama ini juga berkembang di media sosial, mendorong masyarakat untuk berbagi cerita dan pengalaman serupa. Hal ini menunjukkan bahwa media hiburan seperti drama Korea dapat menjadi katalisator perubahan sosial.
6. Relevansi dalam Pendidikan IPS
Drama ini sangat relevan dalam pembelajaran IPS, yang berfokus pada memahami interaksi sosial, nilai-nilai budaya, dan dinamika masyarakat. Melalui Twinkling Watermelon, siswa dapat belajar tentang pentingnya empati, komunikasi, dan seni sebagai alat penyatuan sosial. Drama ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk menggambarkan konsep-konsep sosial yang abstrak menjadi lebih nyata dan mudah dipahami.
Twinkling Watermelon bukan hanya drama hiburan, tetapi juga alat yang kuat untuk menyampaikan nilai-nilai sosial. Dengan menampilkan isu-isu seperti kehidupan difabel, hubungan antargenerasi, dan peran seni dalam membangun hubungan sosial, drama ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman masyarakat tentang interaksi sosial. Dalam lingkup IPS, Twinkling Watermelon menjadi refleksi nyata tentang pentingnya empati, komunikasi, dan keberagaman dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H