" Menumbuhkan semangat anak anak untuk mencintai Al Qur'an dan berkonsisten mengikuti pengajian rutin merupakan tantangan terbesar dalam mengajar " kata Novi Sulistiyani atau kerap disapa Bunda Novi sebagai guru ngaji ketika diwawancarai oleh Syifa Nada Salsabila di kediamannya, Perumahan Tajir Pulo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu ( 17/9/2023 ) .
Pada tahun 2016 adalah tahun awal Bunda Novi menjalankan profesinya sebagai guru ngaji. Berawal dari salah satu guru ngaji di TPQ itu mengajak dan memintanya untuk membantu mengajar serta mendidik di TPQ Al Hikmah. Pengajian rutin tersebut dilakukan pada sore hari pukul 16.00 WIB - selesai dari hari senin sampai sabtu dan saat ini total santri di TPQ Al Hikmah ialah 20 santri.
Pada wawancara ini, Bunda Novi mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam mengajar yaitu sulit menumbuhkan semangat anak anak untuk mencintai Al Qur'an, dan tidak semua santri konsisten untuk melakukan pengajian rutin tersebut. Bunda Novi pun mengungkapkan banyak suka duka yang ia jalani selama menjadi guru ngaji, "sukanya karena bisa mendapatkan pahala dari apa yang diajarkan ke santri, duka nya terkadang sulit menumbuhkan minat untuk mengaji bagi anak anak yang usianya sudah lumayan besar " ucapnya.
Selain suka duka serta tantangan dalam mengajar, selama kurang lebih 7 tahun itu Bunda Novi mengungkapkan bahwa motivasi utama menjadi guru ngaji itu karena, Bunda Novi ingin menjadi sebaik baiknya manusia ( bisa bermanfaat bagi orang lain ), ingin memberikan sedikit ilmu yang didapat tentang Al Qur'an dan berharap semgoga apa yang dikerjakan menjadi pahala jariyah kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H