Apa itu industri pertanian? Industri pertanian adalah industri yang mencangkup proses budidaya tanaman mulai dari produksi, pengolahan dan distribusi nya. Sedangkan katalis adalah senyawa kimia yang meningkatkan laju reaksi pada reaksi kimia tanpa katalis tersebut secara permanen terlibat dalam reaksi. Maksudnya adalah senyawa katalis meningkatkan laju reaksi tetapi tidak terkonsumsi oleh reaksi. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi reaksi. Penurunan energi aktivasi tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi antara katalis dan reaktan. Katalis mempunyai sifat yang sama, seperti katalisator tidak berubah selama reaksi berlangsung, tidak mempengaruhi letak keseimbangan, tidak dapat mengawali suatu reaksi dan jumlah katalisator mempengaruhi kecepatan reaksi.
Komponen dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu selektivitas, aktivitas dan stabilitas. Selektivitas adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk yang diinginkan. Aktivitas adalah kemampuan mengubah bahan baku menjadi produk yang diinginkan. Sedangkan stabilitas adalah katalis untuk menjaga aktifitas, produktivitas dan selektifitas dalam jangka waktu tertentu.
Dalam industri pertanian, terdapat permasalahan-permasalahan yang memerlukan penggunaan katalis di dalam prosesnya, diantaranya:Â
1. Penggunaan bahan bakar fosil, sehingga modern ini dibutuhkannya bahan bakar alternatifÂ
2. Beberapa proses reaksi kimia dalam industri pertanian berlangsung lambat sehingga efisiensi proses menjadi rendahÂ
3. Peningkatan limbah organik, tanpa penggunaan katalis, limbah organik sisa panen ataupun kegiatan pertanian dapat mengalami dekomposisi yang lama menyebabkan limbah organik akan meningkat
Sehingga dari permasalahan-permasalahan yang muncul, penggunaan katalis di bidang industri pertanian ini memiliki urgensi yang mencakup:
1. Efisiensi proses, dimana katalis dapat mempercepat laju reaksi yang menghasilkan produk lebih cepatÂ
2. Pemanfaatan energi, dimana katalis dapat meningkatkan pemanfaatan energi yang lebih efisien salah satunya dalam proses hidrolisis dan mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dalam proses produksi bioetanolÂ
3. Penggunaan katalis dapat berguna untuk mengubah limbah organik hasil pertanian menjadi produk dengan nilai tinggi, seperti bioenergi
Pada artikel ini akan dibahas mengenai salah satu contoh penggunaan katalis di bidang industri pertanian yang ditemukan pada proses hidrolisis pati umbi singkong karet menjadi glukosa. Pati merupakan karbohidrat yang terdapat dalam bahan nabati. Singkong karet adalah salah satu tanaman dengan kadar patinya sebesar 98,47% yang tidak dimanfaatkan sebagai makanan karena mengandung unsur kimia asam sianida (HCN). Umbi singkong karet dapat dijadikan salah satu sumber bahan baku untuk menghasilkan glukosa yang nantinya dikonversi menjadi bioetanol. Konversi pati menjadi glukosa dilakukan melalui proses hidrolisis. Proses hidrolisis merupakan reaksi kimia antara air dengan suatu zat lain yang menghasilkan zat baru, namun reaksi hidrolisis ini berlangsung sangat lambat sehingga dibutuhkan zat lain yang dapat membantu mempercepat proses reaksi tanpa mengalami perubahan atau dikonsumsi oleh reaksi itu sendiri yang berupa sebuah katalis.