Mohon tunggu...
Syifa Mutia Farrah
Syifa Mutia Farrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesibukanmu saat ini dalam belajar akan menjadi bukti jalan suksesmu nanti.

Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Anda Tau Kurikulum di Indonesia dengan Kurikulum di Negara Lain?

27 Februari 2021   10:46 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:52 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

9. Kurikulum 2006 "KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)"

Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat.

10. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaian dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu peserta didik menguasai sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar tuntas dan pengembangan bakat. Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing.

Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut secara profesional merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, mengorganisir pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.

B. Karakteristik Kurikulum di Negara Lain (Republik Rakyat Cina) 

  • Pendidikan Cina

Sistem pendidikan Cina adalah meliputi: Pendidikan dasar (basic education), pendidikan teknik dan kejuruan (technical and vactional education), pendidikan tinggi (Higher education) dan pendidikan orang dewasa (adult education). Pendidikan dasar meliputi TK, SD, dan SM dengan lama pendidikan yaitu : Pra sekolah 3 tahun ke atas, sekolah dasar 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun, dan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama 3 tahun dan tingkat atas 5 thun. Selain pendidikan formal di Cina juga berkembang pendidikan non formal yang berupa pendidikan orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang pada gilirannya diharapkan dapat memberi sumbangsi dalam pengembangan ekonomi penduduk. Selain itu di Cina juga dikembangkan pendidikan literasi guna pemberantasan buta huruf (aksara).

  • Manajemen Pendidikan

Sistem pendidikan Cina adalah bersifat transentralisasi, artinya mulai dari level pusat, provinsi, kodiya, kabupaten dan termasuk daerah-daerah otonomi setingkat kodiya. Adapun yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan adalah komite pendidikan Negara (state education commission) yaitu organisasi professional pemerintah dalam bidang pembangunan pendidikan. Untuk biaya pendidikan tersedia pada pemerintah pusat dan daerah dengan distribusi, alokasi dari daerah khusus untuk pendidikan yang di sekolah oleh daerah sedangkan dana pusat untuk lembaga pendidikan yang berada dikementrian-kementrian.

Kurikulum dirumuskan oleh komisi pendidikan negara yang sangat fleksibel serta bervariasi atas dasar kemampuan dan karakteristik wilayah, kota dan desa dan memberikan keleluasan bagi daerah untuk menambah kurikulum lokal. Dengan acuan sebagai berikut: SD memuat 10 mata pelajaran yang berbeda antara kota dan desa. Untuk SD pedesaan misalnya memuat mata pelajaran pertanian selain mata pelajaran inti, moral, matematika dan bahasa Cina. Sedangkan untuk SD perkotaan diwajibkan mata pelajaran olah raga. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama memberikan 13 mata pelajaran termasuk diantaranya: pendidikan moral, politik, bahasa Cina, bahasa asing dan matematika. Sedangkan untuk SMA disesuaikan dengan keinginan siswa (disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, serta kondisi lembaga setempat).

Sistem ujian di Cina, untuk sekolah dasar dan menengah melaksanakan empat macam ujian yaitu ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah dan ujian masuk SMP, dan ujian-ujian ini hanya terbatas pada mata pelajaran bahasa Cina dan matematika. Sedangkan ujian masuk SMA digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk perguruan tinggi dilakukan ujian seleksi nasional dengan pemisahan antara sains dan ilmu sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun