Mohon tunggu...
Syifa Marnianti
Syifa Marnianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi maka senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bicaralah Seks Dengan Anak: Bukan Tabu, Tapi Cinta

5 November 2024   05:08 Diperbarui: 5 November 2024   07:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di masyarakat kita, seksualitas sering kali dianggap sebagai topik yang tabu untuk dibicarakan, terutama antara orang tua dan anak. Hal ini berakar dari anggapan bahwa seks adalah sesuatu yang privat, yang sering diselimuti dengan rasa malu dan ketidaknyamanan. Namun, pendidikan seks justru sangat penting untuk melindungi anak-anak dari informasi yang salah atau bahkan bahaya. Islam mengajarkan kita untuk selalu mendidik dengan hikmah dan cinta kasih, termasuk dalam hal ini. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kesucian diri dan memiliki sikap bertanggung jawab terhadap tubuh. Ini adalah salah satu landasan pendidikan seks dalam Islam, yaitu bagaimana kita memahami tubuh sebagai amanah dari Allah yang harus dijaga. Dalam konteks keluarga, Rasulullah SAW memberikan contoh pentingnya mendidik anak sejak dini, termasuk mengenalkan mereka kepada konsep kebersihan, kehormatan, dan batasan-batasan dalam interaksi dengan lawan jenis. Pendidikan seks yang Islami bukan berarti mendorong anak untuk memahami seksualitas secara bebas, melainkan membantu mereka memahami batasan syar'i dan tanggung jawab sebagai seorang Muslim. Islam tidak melarang pembahasan terkait seksualitas, asalkan dilakukan dengan cara yang penuh hikmah dan menjaga adab. Sebagaimana dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Didiklah anak-anakmu untuk salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun." (HR. Abu Dawud). Hadis ini menggambarkan pentingnya mengajarkan kesadaran batasan sejak dini.

             Di era digital saat ini, informasi dapat dengan mudah diakses dari berbagai sumber. Anak-anak pun sering kali mendapatkan informasi terkait seksualitas dari internet atau media sosial, yang belum tentu benar atau sesuai dengan ajaran agama. Menurut Kemenpppa (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dalam satu tahun terakhir ini terdapat 21.010 kasus kekerasan seksual. Karena itu, berbicara secara terbuka mengenai seksualitas di dalam keluarga menjadi langkah penting dalam memberikan pemahaman yang benar. Tujuannya adalah agar anak tidak mencari informasi di luar yang mungkin menyesatkan atau merusak pemahaman mereka tentang seksualitas. Orang tua Muslim memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan dengan cara yang sesuai, lembut, dan bertahap. Mengajak anak bicara tentang seksualitas sejak dini, misalnya mengenalkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, batas aurat, hingga etika pergaulan, dapat membuat anak lebih siap menghadapi perubahan fisik dan emosional yang mereka alami. Jika dilakukan dengan benar, anak akan merasa bahwa mereka bisa mengandalkan orang tua sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi yang benar. Berikut Cara Islami Membicarakan Seksualitas dengan Anak:

  • Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Penuh Kasih Sayang  
  • Sesuaikan penjelasan sesuai usia anak dan gunakan bahasa yang mudah dipahami. Jangan menggunakan istilah yang terlalu ilmiah atau asing bagi mereka, tetapi juga hindari bahasa yang vulgar atau berlebihan. Berikan penjelasan dengan cinta kasih, sehingga anak merasa nyaman.
  • Ajarkan Tentang Kebersihan dan Adab Sejak Dini  
  • Kebersihan adalah bagian dari iman dalam Islam. Ajarkan anak tentang pentingnya kebersihan diri, terutama saat mulai memasuki masa pubertas. Penjelasan tentang mandi wajib, tata cara bersuci, dan menjaga aurat adalah bagian penting dalam pendidikan seksualitas yang Islami.
  • Berikan Pemahaman tentang Batasan Pergaulan  
  • Islam telah memberikan aturan-aturan dalam interaksi antara laki-laki dan perempuan. Mengajarkan anak tentang konsep hijab, menjaga pandangan, dan tidak berduaan dengan lawan jenis adalah bagian dari upaya mendidik anak untuk menjaga diri dari pergaulan bebas.
  • Tingkatkan Kepekaan Anak terhadap Bahaya Kekerasan Seksual  
  • Selain memberikan pendidikan terkait batasan dan etika, penting juga memberikan pemahaman mengenai cara melindungi diri dari kekerasan seksual. Berikan penjelasan yang sesuai tentang area pribadi pada tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain dan dorong anak untuk berani berbicara jika merasa tidak nyaman.

            Mengajarkan anak tentang seksualitas tidaklah membuat mereka jadi "terlalu dewasa" atau mengajarkan hal yang tabu. Sebaliknya, itu adalah wujud cinta dan kasih sayang orang tua dalam mempersiapkan anak-anak menghadapi masa depan dengan pemahaman yang benar. Memberikan pendidikan seksual sejak dini adalah upaya menjaga fitrah anak, sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6).  Sebagai orang tua Muslim, memberikan pendidikan seksual yang Islami adalah tanggung jawab kita untuk menjaga generasi muda agar tetap berada di jalan yang diridhai-Nya. Dengan menanamkan nilai-nilai kesucian, batasan syar'i, dan penghormatan terhadap tubuh, kita mendidik anak untuk hidup dengan sikap yang sehat, bertanggung jawab, dan penuh keimanan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun