Evaluasi merupakan tahap terakhir yang dilakukan pendidik untuk mengukur sejauh mana kualitas pemahaman peserta didik maupun teknis pengajaran yang diberikan pendidik itu sendiri. Sehingga hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan bentuk masukan dalam melakukan proses pra kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Kemudian mengenai pengukuran evaluasi pembelajaran menurut Sudjana (2008) terdapat beberapa teknik diantaranya :
- Tes
Bertujuan sebagai alat pengukur dan penilai kemampuan pemahaman peserta didik melalui (tes seleksi, tes awal-akhir, tes diagnostik, tes formatif dan tes sumatif). Penggunaan model tes tersebut dapat disesuaikan kembali oleh pendidik untuk dapat dijadikan bahan evaluasi pembelajaran.
- Non-tes
Umumnya teknik non-tes ini digunakan untuk mengukur dan menilai kepribadian peserta didik seperti tingkah laku, sikap maupun minat sosial. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknik non-tes ini merupakan penilaian secara sistematis melalui pengamatan atau tanpa harus menguji peserta didik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan (skala bertingkat, wawancara, kuisioner, daftar cocok, pengamatan dan riwayat hidup).
Di masa pandemi saat ini, sekolah maupun pendidik perlu memberikan teknis evaluasi yang efektif dan efisien bagi peserta didik. Hal ini berkaitan juga dengan penggunaan platform pendukung seperti (zoom, google meet, google form dll) yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah proses evaluasi pembelajaran secara online. Kemudian mengenai fungsi evaluasi sendiri bukan hanya dapat mengukur tingkat pemahaman peserta didik, namun juga dapat meningkatkan kemampuan pendidik dalam memahami Memahami gaya berpikir dan karakter setiap peserta didiknya. Sehingga dengan adanya penerapan prinsip psikologi dalam dunia pendidikan ini dapat menghasilkan pendidik yang berkualitas.
Pada akhirnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun karakter positif dalam menghadapi pembelajaran daring, termasuk untuk menghindari stres akibat pembelajaran daring yaitu melakukan relaksasi, bermain, menonton film, memberikan waktu sejenak bagi diri sendiri untuk melakukan hobi atau hal yang menyenangkan, melakukan kegiatan positif, dan lain sebagainya. Selain itu, metode pembelajaran juga harus dikemas dengan menarik agar materi edukasi yang disampaikan dapat membantu memberikan stimulus daya kognitif siswa dalam menagkap pembelajaran sehingga tidak terkesan membosankan.
Daftar Pustaka
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008
Makdori, Y. (2020). Siswa Bunuh Diri karena Tugas Daring, Belajar Jarak Jauh Dinilai Perlu Evaluasi. Retrieved from Liputan 6: https://www.liputan6.com/
Republik Indonesia. (2021). Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 1 tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebab Corona Virus Disease (Covid -19)
Srigati, D. (2021). Membentuk Karakter Siswa di Masa Pandemi Covid-19. https://doi.org/10.31219/osf.io/vxc3q
Wijaya, C. (2021). Covid-19: 'Stres, mudah marah, hingga dugaan bunuh diri', persoalan mental murid selama sekolah dari rumah. Retrieved from BBC News Indonesia: https://www.bbc.com/
(Penulis : Syifa Luza Nurisfa & Dwi Putri Aran Safira)
