Sejahtera bagi orang-orang yang tinggal di lingkungan kumuh merupakan inti dari tujuan keluarga
Semua orang tentu berharap kelak keluarganya sejahtera. Inti dari tujuan keluarga masyarakat di lingkungan kumuh pun yaitu kesejahteraan keluarga sendiri.Â
Salah satu indikator kesejahteraan keluarga adalah ekonomi keluarga. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat unsur yang menghambat sosial ekonomi keluarga, yaitu sumber penghasilan, besarnya penghasilan, besarnya jumlah anggota keluarga dan penggunaan penghasilan keluarga. Profesi masyarakat di lingkungan kumuh tersebut merupakan pekerja lepas sehingga pendapatan yang didapatkan pun rendah bahkan tidak stabil, apalagi dengan adanya pandemi yang membuat pendapatan cenderung menurun.Â
Selain dipengaruhi oleh pendapatan, kesejahteraan dalam keluarga juga dipengaruhi jumlah anggota keluarga atau jumlah tanggungan dalam keluarga.Â
Hal ini masih berhubungan terkait dengan jumlah pendapatan keluarga, karena semakin banyak jumlah tanggungan yang dimiliki oleh sebuah keluarga biasanya akan berpengaruh pada tingkat pengeluaran keluarga tersebut. Bisa jadi jika semakin banyak tanggungan maka alokasi dana masing-masing anak akan berkurang jika tidak dibarengi dengan pendapatan yang cukup.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID 19 tidak terlalu berpengaruh terhadap sistem pembagian kerja pada keluarga yang tinggal di lingkungan kumuh. Namun, pandemi COVID-19 tetap mempengaruhi secara signifikan terhadap pendapatan keluarga, yang berujung pada semakin sulitnya keluarga mencapai tujuan atau target keluarga di lingkungan kumuh. Hal ini dibuktikan dengan tingkat sejahtera yang semakin jauh dari jangkauan mereka karena kondisi yang kian memburuk.
Penulis adalah Mahasiswa Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB
Dosen Pengampu : Dr. Yulina Eva Riany, SP, M.E dan Ir. MD. Djamaluddin, M.Sc.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H