Jika Anda menemukan minat dan bakat pada anak, fasilitasi Ia untuk mendalami hal tersebut. Anda akan mendapati Ia menjadi seorang yang ahli.
Hal yang biasa terjadi di masyarakat justru sebaliknya ya? Padahal anak tidak harus pandai di segala bidang, 'kan? Maka, cari tahu informasi mengenai hal ini pada saat momen pembagian rapot pada Bapak/Ibu Guru.
2. Adakah hambatan anak saya pada saat belajar di kelas?
Beberapa anak tidak ingin menceritakan kesulitannya pada orang tua sehingga mereka enggan berterus terang terkait perkembangannya di dalam kelas. Maka tanyakanlah hal ini pada Bapak/Ibu Guru pada saat pembagian rapor.
Rangkuman evaluasi memang telah tersurat pada Lembar Laporan Perkembangan Peserta Didik (Rapor), tetapi biasanya catatan tersebut berisi singkat dan padat saja.
Pada beberapa kejadian, guru terpaksa tidak mencantumkan kondisi anak secara komprehensif di lembar rapor. Oleh karena itu, jangan ragu untuk membangun komunikasi dengan guru terkait hambatan anak.
Parents, saya paham bahwa tidak mudah mendengarkan laporan pahit tentang anak kita. Namun, laporan tersebut justru dapat dijadikan evaluasi bagi anak, guru dan orang tua murid.
Berhentilah berpikir bahwa kegiatan belajar hanya dilaksanakan di dalam ruang kelas. Rangkaian kegiatan belajar terjadi di mana saja dan dengan siapa saja. Bagaimanapun hebatnya guru di sekolah, Ia akan pincang apabila pembelajaran di rumah tidak terjadi. Begitupun sebaliknya.
Maka, posisikanlah sekolah (dalam hal ini guru) sebagai partner pembentuk pendidikan anak sehingga akan terjadi sebuah kerjasama yang epik antara anak, orang tua dan guru.
3. Bagaimana pergaulan anak saya dengan teman-teman dan guru-guru di sini? Apakah Ia bisa bergaul dan berkomunikasi dengan baik?