Mohon tunggu...
Syifahh
Syifahh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekspedisi Rock Climbing: Mengeksplorasi Tebing Ciampea Mulai dari Masyarakat, Teknik Panjat dan Pembuatan Topo Maps

14 Juli 2024   03:53 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Jalur 9. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)

Pada hari kamis 27 Juni 2024, Divisi Rock Climbing dari Aktivis Mahasiswa Pencinta Alam (AKMAPALA) melakukan perjalanan dalam bentuk Ekspedisi selama 3 hari pada Tebing Ciampea, Bogor. Ekspedisi Kali ini dihadiri oleh 4 anggota muda (AM) yang didampingi oleh 3 Anggota Penuh dan 1 dewan pendiri AKMAPALA. 

Capaian yang harus dipenuhi pada ekspedisi ini antara lain: 

1. Mengetahui Kondisi penduduk di sekitaran Tebing Ciampea

2. Mengetahui sejarah Tebing Ciampea

3. Mengetahui identitas tebing dan identitas jalur 

4. Membuat Video edukasi  yang meliputi teknik dalam panjat tebing

5. pembuatan Topo Maps pada jalur Tebing Ciampea

Cara kami agar dapat memenuhi seluruh capaian itu dengan mengambil informasi dari wawancara dengan ibu yuli (RT), bapak ishak (Pengelola tebing) dan bang bo (anggota ATMAWANA)

1.  KONDISI PENDUDUK

Wawancara dengan ibu Yuli selaku RT (Dokumentasi Pribadi)
Wawancara dengan ibu Yuli selaku RT (Dokumentasi Pribadi)

Tebing Ciampea Terletak di Desa Ciaruten Ilir, Kampung Bubulang Amsir RT03/RW10, Kecamatan Cibungbulang, Bogor-Jawa Barat.

Penduduk di Desa Ciaruten berjumlah 207 orang dengan laki-laki 104 dan perempuan 103 dan mayoritas bersuku sunda dan jawa dengan Hubungan antar penduduk baik dan kekeluargaan.

Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Ciaruten sebagai buruh pabrik, supir, peternakan, dan juga berkebun, akan tetapi masih terdapat pengangguran.

Kegiatan yang rutin dilakukan oleh penduduk Desa ciaruten yaitu melakukan pengajian bersama secara rutin.

Desa Ciaruten memiliki kebudayaan yang biasa dilakukan  seperti setiap 15 hari puasa diadakan makan tumpeng bersama dan biasanya tidak ada pawai obor.

Desa Ciaruten memiliki keamanan yang kurang baik, masih terdapat banyak maling yang berkeliaran, sudah di buatkan pos ronda oleh RT akan tetapi warga masih malas dan lalai untuk melakukan jaga rutin. Biasanya barang yang dicuri seperti Handphone dan Kambing.

Kekurangan yang dimiliki di Desa Ciaruten seperti ketika musim kemarau penduduk Desa Ciaruten mengalami krisis air, akses jalan yang buruk dan penerangan yang minim, sedangkan Pihak RT sulit untuk meminta izin untuk perbaikan jalan.

Tiap tahun ITPLN Tangerang datang ke Desa Ciaruten untuk mengadakan KKN, sudah 3 kali ITPLN melaksanakan KKN dengan tujuan pembuatan tempat wudhu dan toilet, pembuatan penampungan air, dan pembuatan jembatan atau kali kecil.

Adapula Tentara yang datang untuk melakukan latihan rutin dan para pemanjat tebing

2. SEJARAH TEBING CIAMPEA

Wawancara dengan bapak Ishak selaku pengelola tebing Ciampea  (Dokumentasi Pribadi)
Wawancara dengan bapak Ishak selaku pengelola tebing Ciampea  (Dokumentasi Pribadi)

Sebelum diadakannya kegiatan panjat tebing, terjadi aktivitas pengambilan batu kapur untuk pembuatan batu coral yang dikirim ke cilegon, dan digunakan untuk pembakaran besi dan baja oleh  Karakatau steel dan ashashi.

Aktivitas pengambilan batu kapur dihentikan karna sudah banyak pemukiman warga, apalagi pengambilan batu kapur menggunakan ledakan, karena pentalan itu bisa sampai ke pemukiman warga.   

Sekitar tahun 1960an wilayah ini masih menjadi lahan Perkebunan sawit yang dikelola oleh PTP 11, Cimulang.

Seiring berjalannya waktu sekitar tahun 1970an MEMPOR atau sekarang lebih dikenal BRIMOB menemukan tebing ini untuk dijadikan tempat  latihan peluncur atau sekarang lebih dikenal Rapling.

Pemanjatan tebing oleh masyarakat dimulai dari sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) melakukan pemanjatan di tebing tersebut sampai akhirnya kawasan itu mulai ramai dilakukan pemanjatan.

Karena mulai ramainya pemanjatan mulai banyak orang-orang yang mengaku sebagai pembuat jalur tersebut, sedangkan jalur tersebut sudah ada dari lama, mereka beralasan merekalah yang menjadi pengganti hanger yang rusak sedangkan mengganti hanger yang rusak menjadi hanger yang baru merupakan kewajiban bagi seluruh pemanjat untuk menjaga keselamat.  

Jalur yang biasa dipakai  antara lain Jalur Cewek, Jalur  Putih, Jalur Kepala kambing, Jalur Tokek, Jalur Coak, dan Kepala burung.

Ada pantangan yang harus dilakukan yaitu ketika sudah pukul 12 kegiatan pemanjatan harus dihentikan terlebih dahulu karna biasanya terjadi hal-hal yang tidak diingiinkan pada jam-jam tersebut.

Pada tahun 2020 Pernah terjadi peristiwa longsor disalah satu bagian tebing yang mengakibatkan awalnya ketinggian tebing itu 5 meter turun menjadi 2 meter.  

3. IDENTITAS TEBING DAN IDENTITAS JALUR

Wawancara dengananggota ATMAWANA(Dokumentasi Pribadi)
Wawancara dengananggota ATMAWANA(Dokumentasi Pribadi)

Hasil wawancara :

  • Jalur Cewek Memiliki ketinggian 15 Meter
  • Jalur  Putih Memiliki ketinggian 5 Meter dengan Grade 5.7 
  • Jalur Kepala kambing Memiliki ketinggian 11 Meter dengan Grade 5,9 
  • Jalur Tokek Memiliki ketinggian 7 Meter dengan Grade 5.10 a 
  • Jalur Coak memiliki ketinggian 10 Meter
  • Jalur kepala burung Memiliki ketinggian 10 Meter
  • Jalur Six P Memiliki ketinggian 11 Meter dengan Grade 5.10 d 
  • Jalur Astrajingga Memiliki ketinggian 5 Meter dengan Grade 5.12 c 
  • Jalur Intifadah Memiliki ketinggian 5 Meter dengan Grade 5.11 d 
  • Jalur Bicycle Memiliki ketinggian 7 Meter dengan Grade 5.11 a 
  • Jalur Taliban Memiliki ketinggian 9 Meter dengan Grade 5.11 c 
  • Jalur Strawberry Memiliki ketinggian 8 Meter dengan Grade 5.8 
  • Jalur Tiram Memiliki ketinggian  7 Meter dengan Grade 5.8 
  • Jalur Suka-suka Memiliki ketinggian 3-4 Meter dengan Grade 5.7 
  • Jalur Kasih Ibu Memiliki ketinggian 3-4  Meter dengan Grade 5.7 
  • Jalur Moment In Time Memiliki ketinggian 4 Meter dengan Grade 5.11 b 
  • Jalur Sabina Memiliki ketinggian 4 Meter dengan Grade 5.8 
  • Jalur  Memiliki ketinggian Drupadi4 Meter dengan Grade 5.11 d 
  • Jalur  Memiliki ketinggian Bones 4 Meter dengan Grade 5.7

4. VIDEO EDUKASI TEKNIK PANJAT TEBING DAN REKOMENDASI


Pemanjatan pada jalur suka-suka(Dokumentasi Pribadi)
Pemanjatan pada jalur suka-suka(Dokumentasi Pribadi)

Pada kegiatan Ekspedisi ini Kami melakukan pemanjatan pada jalur suka-suka yang memiliki ketinggian 3-4 meter dan memiliki 3 hanger dengan 2 anchor top

Teknik yang saya gunakan pada pemanjatan di jalur Suka-suka :

  • Teknik Pegangan : Jug/bucket, Crimper, Pocket, Edge
  • Teknik Pijakan : Edging, Smearing
  • Teknik Gerakan : Frog, Jaming, Flag

Rekomendasi teknik panjat tebing :

Pada teknik pegangan direkomendasikan menggunakan Jug/bucket karna jenis pegangan yang mudah ditemui pada tebing, teknik pijakan direkomendasikan edging jenis pijakan yang mudah ditemui di tebing tersebut. 

5. HASIL PEMBUATAN TOPO MAPS

 Jalur 1. jalur ini memiliki 7 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 1. jalur ini memiliki 7 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 2. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 2. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 3. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 3. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 4. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 4. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 5. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 5. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 6. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 6. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 7. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 7. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 8. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 8. jalur ini memiliki 6 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 9. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 9. jalur ini memiliki 4 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 10. jalur ini memiliki 5 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 10. jalur ini memiliki 5 hanger dengan 2 anchor top (Dokumentasi Pribadi)

 Jalur 11 jalur ini memiliki 5 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
 Jalur 11 jalur ini memiliki 5 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

Jalur 12 dan Jalur 13. jalur ini memiliki 3 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)
Jalur 12 dan Jalur 13. jalur ini memiliki 3 hanger dengan 2 anchor top(Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun