Mohon tunggu...
Syifa Fadiyanti
Syifa Fadiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteran Yogyakarta

Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dibalik Gemerlap Silicon Valley: Analisis Teori Marxisme Mengenai Pengaruh Kapitalisme Terhadap Pekerja Industri Teknologi di Silicon Valley

31 Mei 2024   18:45 Diperbarui: 31 Mei 2024   19:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan lainnya adalah keuntungan besar dari industri hanya terkonsentrasi di tangan segelintir individu dan perusahaan. Justru pekerja yang berkontribusi dalam proses produksi seringkali tidak mendapatkan bagian yang adil dari keuntungan tersebut

Selain teralienasi dari hasil kerja, para pekerja juga kerap teralienasi dari kontrolnya atas pekerjaan mereka yang diakibatkan oleh budaya kerja yang menuntut  sehingga para pekerja memiliki sedikit kontrol atas jadwal dan beban kerja mereka selain itu penyebab lainnya adalah kurangnya partisipasi pekerja silicon valley dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka yang kemudian para pekerja merasa tidak dihargai dan tidak memiliki suara dalam menentukan arah pekerjaan mereka.


Perlawanan Dari Kelompok Proletariat
Karena adanya ketimpangan, eksploitasi, dan juga alienasi para pekerja, seria kesadaran kelas akan adana ketimpangan ini,  kemudian  muncul gerakan dari sekelompok para pekerja kontrak dan pihak advokasi untuk memperjuangkan hak-hak pekerja dengan mengadakan kampanye untuk mendapatkan upah yang layak dan cuti berbayar karyawan tanpa adanya potongan gaji.

Banyak sekali dampak-dampak dari adanya struktur kelas dan ketimpangan sosial yang terjadi di Silicon Valley antara pekerja dan pemilik perusahaan ataupun pemilik modal maka dari itu peran perusahaan dan pemerintah sangat diperlukan keberadaannya. Perusahaan di Silicon Valley perlu berkomitmen untuk menciptakan budaya kerja yang lebih sehat dan seimbang dengan kehidupan pribadi diluar kantor para pekerja. 

Selain itu ada pula kebijakan yang dapat diambil untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja, seperti cuti yang lebih banyak dan tidak terpotong gaji, fleksibilitas waktu kerja dan tidak melebihi jam normal jadwal kerja, serta program kesehatan mental dapat juga diterapkan.

Selain diperlukan dengan adanya peran perusahaan, pemerintah juga perlu memainkan peran dengan menetapkan regulasi dan kebijakan yang melindungi hak-hak pekerja, seperti batasan jam kerja yang wajar, upah lembur yang layak, dan jaminan cuti serta kesehatan para karyawan.

Eksploitasi tenaga kerja di Silicon Valley menggambarkan bagaimana kapitalisme modern dan struktur kelas dapat menciptakan ketidakadilan dan ketimpangan serius yang menjadi fenomena di Silicon Valley, bahkan di industri yang dianggap maju dan progresif.

Pandangan Marxisme mengenai ketimpangan sosial dan struktur kelas di industri teknologi Silicon Valley  menyoroti eksploitasi tenaga kerja, alienasi, dan ketimpangan yang terjadi antara pemilik modal dan karyawan. Meskipun Silicon Valley dikenal dengan inovasi dan karir yang menjanjikan, analisis Marxisme mengungkapkan bahwa keuntungan besar yang diperoleh pemilik modal sering kali dihasilkan dari adanya eksploitasi dan ketidakadilan terhadap pekerja. Dengan adanya kesadaran kelas dan gerakan perlawanan di antara pekerja menunjukkan masih adanya perubahan menuju kondisi kerja yang lebih adil dan merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun