Mohon tunggu...
Syifa Fadiyanti
Syifa Fadiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteran Yogyakarta

Ilmu Hubungan Internasional, UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Diplomasi Ekonomi Vietnam dengan Singapura: Penggerak Ekonomi ASEAN

25 Mei 2024   09:05 Diperbarui: 25 Mei 2024   09:09 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar shutterstock

Dalam era globalisasi saat ini, diplomasi ekonomi telah menjadi salah satu pilar utama salam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi sustu negara. Diplomasi ekonomi tidak hanya melibatkan perdagangan dan investasi, tetapi juga mencakup kerjasama dalam bidang teknologi, pendidikan, dan budaya. 

Di kawasan Asia Tenggara, ASEAN (Association of South East Asian Nations) memainkan peran penting sebagai wadah kerjasama ekonomi antar negara anggotanya. Salah satu bentuk kerjasama yang signifikan adalah antara Vietnam dan Singapura, dua negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat dan stabil salam beberapa dekade terakhir (Anthoni,2023).

Vietnam dan Singapura merupakan dua negara yang memiliki hubungan bilateral yang kuat dalam berbagai bidang, terutama ekonomi. Singapura dikenal sebagai pusat finansal dan hubungan logistik di Asia Tenggara, sementara Vietnam dikenal tengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan daya tariknya sebagai destinasi inventasi. 

Berdasarkan data dari International Monetary Fund (IMF), ekonomi Vietnam tumbuh sebesar 7% pada tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 melanda, menjadikannya salah satu negara tengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Di sisi lain, Singapura memiliki GDP per kapita tertinggi di ASEAN, menunjukkan tingkat kemakmuran yang tinggi dan stabilitas ekonomi yang koko (Pratiwi & Hafizah, 2022).

Kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Singapura tidak hanya terbatas pada perdagangan barang, tetapi juga mencakup investasi langsung asing dan proyek infrastruktur besar. Menurut data dari Kementrian Perdagangan dan Industri Singapura, pada tahun 2020, Singapura merupakan investor terbesar di Vietnam dengan total investasi mencapai USD 9,1 miliar. 

Investasi ini mencakup berbagai sektor seperti manufaktur, real estate, dan teknologi informasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan ekonomi bilateral bagi kedua negara dan juga kawasan ASEAN secara keseluruhan. 

Dalam konteks ini, strategi diplomasi ekonomi Vietnam dengan Singapura sangat relevan untuk memahami dinamika ekonomi regional dan peran kedua negara dalam memperkuat integrasi ASEAN. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi-strategi yang diterapkan oleh kedua negara dalam meningkatkan kerjasama ekonomi bilateral dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Dengana demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan kebijakan ekonomi dan diplomasi di kawasan ASEAN.

Strategi diplomasi ekonomi yang diterapkan oleh Vietnam dan Singapura juga memainkan peran penting dalam memperkuat kerjasama ini. Kedua negara telah menandatangani beberapa perjanjian bilateral yang mendukung perdagangan bebas dan perlindungan investasi. Misalnya, Perjanjian Kerjasama Ekonomi Vietnam-Singapura (VSCFA) yang ditandatangani pada tahun 2013, bertujuan untuk meningkatkan akses pasar dan memperkuat kerjasama ekonomi antara kedua negara. Selain itu, kedua negara juga aktif dalam berbagai forum regional dan internasional seperti ASEAN Economic Community (AEC) dan World Trade Organization (WTO), yang memperkuat posisi mereka dalam ekonomi global (Rachmawat dan Mutmainah, 2022).

Perjanjian Kerjasama Ekonomi Vietnam-Singapura (VSCFA) merupakan salah satu tonggak penting dalam hubungan ekonomi kedua negara. Perjanjian ini mencakup berbagai aspek seperti perlindungan investasi, penghapusan hambatan perdagangan, dan peningkatan kerjasama dalam bidang teknologi dan pendidikan. Berdasarkan laporan dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, implementasi VSCFA telah membantu meningkatkan volume perdagangan bilateral yang mencapai USD 22,7 miliar pada tahun 2020.

Proyek Kawasan Industri Vietnam-Singapura (VSIP) adalah contoh konkret dari kerjasama yang berhasil. Proyek ini, yang dimulai pada tahun 1996, telah berkembang menjadi sembilan kawasan industri yang tersebar di berbagai provinsi di Vietnam. VSIP tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 250.000 pekerja, tetapi juga meningkatkan kualitas infrastruktur dan standar industri di Vietnam. Hal ini menunjukkan bagaimana kerjasama ekonomi bilateral dapat memberikan manfaat langsung bagi pembangunan ekonomi lokal.

Kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Singapura juga memberikan dampak yang signifikan terhadap integrasi ekonomi ASEAN. Dengan adanya proyek seperti VSIP, terdapat peningkatan transfer teknologi dan peningkatan kapasitas industri di Vietnam, yang membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antarnegara anggota ASEAN. Menurut laporan dari ASEAN Secretariat, peningkatan investasi intra-ASEAN, seperti yang terlihat dari kerjasama Vietnam-Singapura, berkontribusi terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan (Wu et al., 2023).

Selain itu, kedua negara juga memainkan peran penting dalam berbagai inisiatif regional seperti ASEAN Economic Community (AEC). Singapura dan Vietnam sama-sama berkomitmen untuk menghapus hambatan perdagangan dan investasi di kawasan, yang tercermin dalam kebijakan mereka untuk memperkuat integrasi pasar ASEAN. Misalnya, Singapura dan Vietnam telah bekerja sama dalam proyek digitalisasi perdagangan lintas batas, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam perdagangan regional.

Meskipun kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Singapura telah menunjukkan hasil yang positif, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah ketidakpastian ekonomi global, seperti perang dagang dan pandemi COVID-19, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan arus investasi. Selain itu, perbedaan dalam sistem regulasi dan kebijakan domestik juga dapat menjadi hambatan dalam kerjasama bilateral (Wu et al., 2023).

Namun, prospek masa depan kerjasama ekonomi antara Vietnam dan Singapura tetap cerah. Kedua negara terus berupaya untuk memperkuat hubungan mereka melalui berbagai inisiatif baru. Misalnya, mereka sedang menjajaki kerjasama dalam bidang teknologi hijau dan energi terbarukan, yang tidak hanya penting untuk pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan. Selain itu, pengembangan infrastruktur digital dan logistik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perdagangan dan investasi di kawasan ASEAN.

Strategi diplomasi ekonomi yang diterapkan oleh Vietnam dan Singapura telah berhasil menciptakan sinergi yang kuat dalam hubungan bilateral mereka. Kerjasama ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kedua negara tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi ASEAN. Dengan terus memperkuat kerjasama dan mengatasi tantangan yang ada, Vietnam dan Singapura dapat memainkan peran yang lebih besar sebagai motor penggerak ekonomi di kawasan ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi diplomasi ekonomi yang efektif dapat menjadi kunci bagi integrasi dan kemakmuran regional yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun