Mohon tunggu...
Syifa El Sahla Jayadi
Syifa El Sahla Jayadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Harmonisasi Sosial pada Peranan ORMAS

31 Maret 2024   16:38 Diperbarui: 31 Maret 2024   16:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://simplenews05.blogspot.com/2013/08/pengertian-organisasi-kemasyarakat-ormas.html

Ormas memperkuat masyarakat sipil dengan mengadvokasi hak dan kepentingan masyarakat. Mereka memainkan peran dalam memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan dihormati dalam proses pembangunan.

Dalam menghadapi konflik, ormas dapat bertindak sebagai mediator untuk mencari solusi damai. Mereka membantu menjaga stabilitas sosial dengan mencegah eskalasi konflik dan mempromosikan resolusi yang adil.

Tantangan yang dihadapi oleh organisasi masyarakat (ormas) yakni:

  • Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Ormas perlu meningkatkan kualitas SDM agar dapat bersaing dan berkontribusi secara efektif dalam pembangunan bangsa.

  • Perekonomian 

Ada kebutuhan untuk memajukan ekonomi bangsa dan mengurangi kemiskinan, dimana ormas dapat berperan sebagai kendaraan untuk pengembangan ekonomi rakyat.

  • Radikalisasi 

Menghadapi munculnya organisasi yang berjalan di luar jalur yang seharusnya dan mencegah pengaruh gerakan radikalisme.

  • Perpecahan dan Pemberontakan

Menghadapi tantangan internal seperti perpecahan dan usaha mengganti ideologi negara dengan simbol-simbol keagamaan.

Harmonisasi sosial adalah fondasi bagi pembangunan masyarakat yang damai dan inklusif. Ormas memiliki peran penting dalam mencapai tujuan ini. Melalui pendidikan, dialog, advokasi, dan mediasi, ormas berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Proses perkembangan organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia memiliki sejarah pada Peran historis, jadi Ormas Islam telah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti yang terlihat dalam Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama dan Amanat Jihad Muhammadiyah. Kemudian, pasca kemerdekaan indonesia ormas seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah memberikan kontribusi signifikan melalui pendidikan pondok pesantren dan pendidikan formal. Dalam hal ini menjadikan penghubung aspirasi Ormas berfungsi sebagai penghubung antara aspirasi masyarakat dengan pemerintah, memainkan peran penting dalam nasional.

Ormas juga berperan sebagai fasilitator dialog dan interaksi antarkelompok. Dengan menyelenggarakan forum, diskusi, dan kegiatan yang mengumpulkan berbagai elemen masyarakat, ormas membantu memecah hambatan komunikasi dan mempromosikan pemahaman lintas budaya. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, ormas berfungsi sebagai penghubung antara negara, masyarakat sipil, dan pasar. Ormas berkontribusi dalam pengembangan masyarakat sipil yang beradab, memiliki ikatan dan norma sendiri yang berbeda dengan ikatan dan norma dalam negara maupun pasar. Ormas juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas sosial. Dengan menengahi berbagai kepentingan yang terjadi di antara kelompok masyarakat, ormas dapat meminimalisir potensi konflik sosial dan memastikan bahwa setiap kelompok merasa didengar dan dihargai. Organisasi masyarakat (ormas) memegang peran kunci dalam proses ini, dengan menyediakan platform bagi individu dan kelompok untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan memahami satu sama lain. Salah satu peran utama ormas adalah dalam pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat. Melalui program dan inisiatif yang dirancang untuk mendidik anggota masyarakat tentang pentingnya toleransi, kerjasama, dan penghargaan terhadap perbedaan, ormas berkontribusi dalam menciptakan fondasi yang kuat untuk harmonisasi sosial.

Referensi 

Budi Syahputra, dkk. Konflik Antar Organisasi Kemasyarakatan Pemuda di Kota Medan dan Upaya Penyelesaiannya. Jurnal Antropologi Sumatera Vol. 16, No.2, Edisi Desember 2018, 50-58.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun