Kondisi saat ini dengan kebijakan yang diberikan pemerintah, malah menambah kebingungan di tengah masyarakat. Kebijakan yang tidak melahirkan solusi hakiki. Begitulah jika masyarakat diatur oleh sistem selain Islam. Dimana tujuan awalnya bukan untuk menyejahterakan melainkan hanya kepentingan pribadi.Â
Padahal di dalam Islam, pendidikan sangat dijunjung tinggi dan harus dijamin secara keseluruhan oleh negara yang dalam pengaturannya berupaya agar seluruh warganya mendapatkan fasilitas yang sama terhadap pendidikan.
Islam menerapkan sistem baitulmaal yang menjadi tempat penampungan APBN Negara dan semata-mata hanya untuk kesejahteraan rakyat. Negara akan mampu menyelesaikan ketimpangan kualitas antara sekolah yang ada di kota dengan sekolah yang ada di daerah. Pembangunan infrastruktur yang merata dan tidak berdasar pada sang pemilik modal.
Kualitas guru juga diperhatikan dengan tidak diberikan tugas lain selain melakukan proses belajar mengajar. Tidak akan ada urusan administrasi yang memusingkan para guru. Guru harus fokus dengan tugasnya semata-mata agar melahirkan generasi Islam yang mampu menyongsong kembalinya kehidupan Islam.
Guru juga diberikan gaji yang sesuai dengan usahanya dalam mencerdaskan umat. Bisa diingat kembali, pada saat Kekhilafahan Abbasiyah yang tiap pemimpinnya baik pemimpin pusat maupun pemimpin wilayah, menempatkan perhatian penuh pada setiap guru dengan memberikan gaji sebesar 40 dinar tiap bulannya yang jika dirupiahkan mencapai 156 juta, untuk pengelola madrasah diberikan sekitar 10 dinar yang setara dengan 39 juta rupiah. Tak hanya gaji pokok, guru juga diberi tunjangan tiap hari dengan makanan pokok sebesar 60 rith Mesir atau 10 kg makanan pokok (Muslimahnews, 03/06/23)
Demikianlah Islam sangat sempurna dalam mengatur semua sendi kehidupan. Islam menyelesaikan semua permasalahan umat dengan memberikan solusi yang mengakar, hakiki, dan menyeluruh karena Islam satu-satunya sistem yang melayani dan memberikan kesejahteraan umat secara menyeluruh, bukan sistem yang lain. Maka dari itu, mari kembali kepada sistem Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H