Mohon tunggu...
syifa aziza audina
syifa aziza audina Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

saya suka nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Grafik PDRB dan Kepadatan Pendududuk Kota Denpasar 10 Tahun Terakhir

18 September 2024   05:47 Diperbarui: 18 September 2024   08:19 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan kepadatan penduduk ini menimbulkan beberapa tantangan, seperti kemacetan lalu lintas, keterbatasan lahan perumahan, dan peningkatan kebutuhan terhadap fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan transportasi umum. Grafik kepadatan penduduk Denpasar memperlihatkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi kota ini.

Grafik PDRB dan kepadatan penduduk Kota Denpasar memberikan gambaran tentang bagaimana kota ini berkembang pesat dalam aspek ekonomi dan demografi. Meningkatnya PDRB menunjukkan bahwa kota ini terus bergerak maju sebagai pusat ekonomi penting di Bali. Namun, kepadatan penduduk yang semakin tinggi juga mengindikasikan adanya tantangan besar yang harus dihadapi, terutama terkait dengan infrastruktur, lingkungan, dan kualitas hidup. Oleh karena itu, kebijakan yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan di masa mendatang. Denpasar perlu terus berinovasi dalam merespons dinamika ekonomi dan sosial ini demi mencapai keseimbangan antara pertumbuhan dan keberlanjutan.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Dinas PMD Dukcapil Provinsi Bali

Ada beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penduduk di Denpasar dalam 10 tahun terakhir:

Migrasi Urban, Denpasar sebagai pusat ekonomi Bali menarik banyak migran dari luar daerah yang mencari peluang kerja dan kesejahteraan yang lebih baik. Urbanisasi ini didorong oleh berbagai sektor, terutama sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa. Migrasi ini mencakup migrasi permanen maupun temporer, dengan banyak pekerja datang untuk mencari penghidupan di sektor formal dan informal.

Faktor Ekonomi, Pertumbuhan ekonomi di Denpasar, terutama di sektor pariwisata dan jasa, meningkatkan lapangan pekerjaan dan menarik penduduk dari berbagai daerah di Indonesia. Kota ini juga dikenal sebagai pusat bisnis dan pemerintahan, yang mendorong peningkatan populasi melalui pergeseran penduduk dari desa ke kota (urbanisasi).

Tingkat Kelahiran Stabil, Walaupun tingkat kelahiran di Denpasar relatif stabil, dengan tren sedikit menurun akibat pergeseran budaya menuju keluarga yang lebih kecil, tingkat kelahiran masih memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah penduduk secara alami.

Penurunan jumlah penduduk atau melambatnya laju pertumbuhan penduduk tidak selalu buruk bagi Denpasar, terutama mengingat keterbatasan ruang dan tekanan pada infrastruktur yang ada. Beberapa peluang yang mungkin muncul dari penurunan penduduk meliputi:

Kualitas Hidup yang Lebih Baik, Penurunan atau perlambatan pertumbuhan penduduk dapat memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup warga dengan mengurangi kepadatan penduduk. Ini bisa berkontribusi pada pengurangan kemacetan, peningkatan kualitas perumahan, dan lebih banyak ruang terbuka hijau di kota.

Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efektif, Dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat, pemerintah kota dapat lebih fokus pada perbaikan infrastruktur yang sudah ada, seperti jalan, sanitasi, dan pasokan air, yang lebih baik dikelola untuk kebutuhan penduduk yang tetap atau menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun