Mohon tunggu...
Syifa Aulia Rahmah
Syifa Aulia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi kulineran, menonton film dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Solusi Cerdas Mengelola Sampah di Rumah untuk Lingkungan yang Lebih Sehat

7 Januari 2025   22:33 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah (Sumber: https://citarumharum.jabarprov.go.id/)

Sampah rumah tangga sering menjadi salah satu pemicu utama masalah lingkungan. Mulai dari sisa makanan hingga kemasan plastik, pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan keluarga dan keberlanjutan lingkungan. Namun, pengelolaan sampah sebenarnya dapat dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan di rumah, sehingga tercipta lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.

Mengapa Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Sangat Penting?

Indonesia saat ini dikenal sebagai salah satu negara dengan kontribusi sampah plastik terbesar di dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2023, jumlah sampah yang dihasilkan mencapai lebih dari 67 juta ton per tahun, dengan sekitar 16% merupakan sampah plastik yang sulit terurai.

Jika tidak dikelola dengan baik, sampah akan mencemari tanah, air, dan udara, serta menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Oleh karena itu, langkah pengelolaan sampah yang sederhana namun efektif sangat penting untuk melindungi lingkungan dan kesehatan keluarga.

Cara Mudah Mengelola Sampah di Rumah

Terdapat beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah rumah tangga dengan lebih baik:

1. Pilah sampah berdasarkan jenisnya

Memilah sampah adalah langkah awal yang sangat penting. Sampah dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis utama:

  • Sampah organik: Limbah dapur, sisa makanan, dan daun kering yang mudah terurai.
  • Sampah anorganik: Plastik, logam, kaca, dan kertas yang dapat didaur ulang.
  • Sampah B3: Bahan berbahaya seperti baterai bekas, lampu, atau produk kimia rumah tangga yang membutuhkan penanganan khusus.

Sampah berdasarkan jenisnya (Sumber: https://awsimages.detik.net.id/)
Sampah berdasarkan jenisnya (Sumber: https://awsimages.detik.net.id/)

2. Ubah sampah organik menjadi kompos

Sampah organik seperti sisa makanan dapat diolah menjadi kompos, yaitu pupuk alami untuk tanaman. Anda hanya perlu menyediakan wadah sederhana sebagai komposter di rumah. Selain mengurangi volume sampah, langkah ini juga membantu menjaga kesuburan tanah.

Kompos (Sumber: https://dkpp.seruyankab.go.id/)
Kompos (Sumber: https://dkpp.seruyankab.go.id/)

3. Daur ulang sampah anorganik

Sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, dan kertas dapat didaur ulang untuk digunakan kembali. Sebelum disimpan, pastikan limbah ini sudah dibersihkan. Anda juga dapat bekerja sama dengan bank sampah atau komunitas daur ulang di sekitar tempat tinggal untuk mengelola sampah secara optimal.

Daur ulang sampah anorganik (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Daur ulang sampah anorganik (Sumber: Dokumentasi pribadi)

4. Kurangi penggunaan barang sekali pakai

Salah satu cara terbaik untuk menekan jumlah sampah adalah dengan mengurangi penggunaan produk sekali pakai. Contohnya, menggunakan totebag sebagai pengganti kantong plastik, tumbler untuk mengisi ulang air minum, atau produk dengan kemasan yang ramah lingkungan. Kebiasaan ini dapat secara signifikan mengurangi limbah rumah tangga.

Prinsip reduce (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Prinsip reduce (Sumber: Dokumentasi pribadi)

5. Libatkan anggota keluarga

Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam pengelolaan sampah adalah langkah yang bijak. Misalnya anak-anak dapat diajarkan cara memilah sampah atau membuat kompos. Edukasi ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini, tetapi juga mempererat hubungan keluarga melalui aktivitas yang bermanfaat.

Memilah sampah (https://www.universaleco.id/)
Memilah sampah (https://www.universaleco.id/)

6. Bergabung dengan bank sampah

Bank sampah adalah tempat di mana Anda bisa menukar sampah seperti botol plastik dan kertas dengan uang. Ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga.

Bank sampah (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Bank sampah (Sumber: Dokumentasi pribadi)

7. Jaga kebersihan tempat sampah

Pastikan tempat sampah di rumah selalu bersih dan tertutup rapat untuk mencegah bau tidak sedap dan datangnya hewan seperti tikus atau lalat. Cuci tempat sampah secara berkala dan gunakan kantong sampah yang kuat untuk menghindari kebocoran.

Tempat sampah (Sumber: https://asset.kompas.com/)
Tempat sampah (Sumber: https://asset.kompas.com/)

Dampak Positif Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah yang baik membawa banyak manfaat positif, diantaranya:

  • Lingkungan lebih bersih
    Dengan memilah dan mengelola sampah, kita bisa mengurangi pencemaran udara, air, dan tanah. Sampah plastik yang biasanya mencemari sungai atau laut bisa didaur ulang agar tidak merusak alam. Lingkungan yang bersih membuat suasana jadi nyaman dan indah bagi semua orang.
  • Hidup menjadi lebih sehat
    Sampah yang dibiarkan menumpuk bisa menjadi sarang lalat, tikus, dan serangga yang membawa penyakit. Jika sampah dikelola dengan baik, risiko penyakit seperti demam berdarah, diare, atau infeksi kulit bisa berkurang. Lingkungan yang bersih juga membantu keluarga tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
  • Hemat biaya
    Mengelola sampah dapat mengurangi kebutuhan membeli barang baru, terutama barang sekali pakai. Contohnya, botol plastik bisa diubah menjadi pot tanaman, atau kertas bekas dapat didaur ulang untuk kebutuhan rumah. Selain itu, melalui bank sampah, sampah seperti plastik atau kertas bisa ditukar dengan uang sehingga membantu menambah penghasilan.

  • Meningkatkan kesadaran lingkungan
    Dengan mengelola sampah secara efektif, bisa berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kebiasaan ini bisa menjadi teladan bagi tetangga, teman, atau komunitas, sehingga lebih banyak orang terlibat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kesimpulan

Mengelola sampah di rumah sebenarnya tidak membutuhkan biaya besar atau alat canggih. Dengan langkah sederhana seperti memilah sampah, mendaur ulang, dan membuat kompos bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Setiap tindakan kecil yang dilakukan di rumah dapat memberikan dampak besar bagi keberlangsungan bumi. Bersama-sama, mari kita wujudkan lingkungan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang!

Referensi

Juniartini, N. L. P. (2020). Pengelolaan sampah dari lingkup terkecil dan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tindakan peduli lingkungan. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(1), 27-40.

Nurrizalia, M., Husin, A., Waty, E. R. K., & Nengsih, Y. K. (2022). Mengelola Sampah Rumah Tangga dengan Pedoman Buku Saku 4R (Reduse, Reuse, Recycle, Replant) Di Desa Limbang Jaya Ii Ogan Ilir. Journal of Sriwijaya Community Service on Education (JSCSE), 1(2), 67-77.

Putranto, P. (2023). Prinsip 3R: Solusi Efektif untuk Mengelola Sampah Rumah Tangga. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 8591-8605.

Ristya, T. O. (2020). Penyuluhan pengelolaan sampah dengan konsep 3R dalam mengurangi limbah rumah tangga. Cakrawala Jurnal Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial, 4(2), 30-41.

Sutoyo, E., Safitri, A., & Mardadi, S. (2020). Upaya Peningkatan Pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terkait Pengelolaan Sampah di Lingkungan Masyarakat Desa Leuwisadeng. Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(1), 13-20.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun